KEJAJAR, Mercusuar.co – Sebanyak 95 siswa MTs Ma’arif Kejajar hari ini mengikuti acara Khotmil Qur’an dan Muwadda’ah yang berlangsung meriah di halaman Kampus 1 MTs Ma’arif NU Kejajar, Jalan Dieng KM 17.
Acara sakral ini dihadiri ratusan pengunjung yang terdiri dari siswa MTs Ma’arif Kampus 1, 2, 3, dan 4, para wali murid, pengombyong, serta sejumlah tamu undangan.
Dengan mengusung tema “Membangun Karakter yang Baik untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045”, kegiatan berlangsung semarak sejak pagi hingga siang hari.
Suasana halaman Kampus 1 tampak penuh sesak oleh para pengunjung, diselimuti kabut sejuk khas pegunungan Dieng yang menambah kekhidmatan acara.
Rangkaian acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan prosesi Khotmil Qur’an 9 juz dan Juz 30 oleh para siswa. Momen haru turut terasa saat penyerahan piagam tahfidz kepada para peserta, sebagai tanda pencapaian hafalan mereka.
Kepala Madrasah, Hj. Alfiyah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja keras para siswa dan dukungan orang tua. Ia juga mengajak para wali murid agar mendorong anak-anak lulusan SD/MI di Kecamatan Kejajar untuk melanjutkan pendidikan di MTs Ma’arif Kejajar yang kini memiliki empat kampus: Kejajar, Tambi, Kreo, dan Sembungan.
Sambutan penuh makna juga disampaikan oleh H. S.S. Sismandiri, Wakil Ketua Tanfidziyah MWC NU Kejajar. Beliau menekankan pentingnya melanjutkan pendidikan ke lembaga yang menjunjung nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah.
Sementara itu, Tafrihan, Ketua Komite Sekolah yang juga Ketua Lakpesdam MWC NU Kejajar, memberikan pesan mendalam kepada para siswa. Dalam orasinya, ia menyampaikan:
“Anak-anakku yang saya cintai, kalian adalah generasi penerus perjuangan umat, penerus Nahdlatul Ulama, penerus bangsa. Karena itu, kalian harus cerdas, kuat, dan berkarakter.”
Ia menegaskan bahwa tantangan zaman ke depan tidak ringan. Di era digital yang penuh arus informasi, karakter Aswaja harus menjadi benteng utama. Nilai tawassuth (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), dan i’tidal (adil) harus terus dijaga dan diamalkan.
“Menjadi anak NU itu harus berilmu dan beradab. Pandai, tapi tetap rendah hati. Kritis, tapi tetap santun,” tambahnya. Ia juga menitipkan pesan agar siswa tidak melupakan almamater, doa orang tua, serta selalu dekat dengan ulama dan majelis ilmu.
Terakhir,Tafrihan berpesan agar semua pihak ridho atas semua yang telah terjadi selama3 tahun ini, guru ridho pada murid, dan sebaliknya, wali murid ridho atas keduanya, agar ilmu siswa siswi bisa berkah manfaat menyongnyong masa depan
Acara juga diisi dengan penyerahan penghargaan dari sekolah untu siswa berprestasi, seperti juara takraw Tingkat provinsi, juara sains dan oskanu, nilai tertinggi ujian, dan penghargaan siswa paling disiplin dari 4 kampus.
Beberapa Siswa berprestasi tersebut saat ini sudah diterima di beberapa sekolah Unggulan lewat jalur prestasi. Acara ditutup dengan pentas seni dari siswa-siswi MTs Ma’arif Kejajar, seperti seni silat Pagar Nusa dan tari tradisional. Riuh tepuk tangan dan suasana penuh haru menyelimuti akhir acara, seiring turunnya kabut yang menyelimuti madrasah berlatar keindahan alam Gunung Dieng tersebut.(Taf)