MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Mycoplasma pneumoniae merupakan jenis bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan atas dan bawah pada manusia. Keunikan bakteri ini terletak pada ketiadaan dinding sel bakteri yang biasanya ditemukan pada bakteri lain, membuatnya sulit diobati dengan antibiotik tertentu yang umumnya efektif mengatasi infeksi bakteri.
Pengenalan terhadap Pneumonia Mycoplasma
Menurut National Center for Biotechnology Information, Pneumonia Mycoplasma adalah patogen pernapasan umum yang menyebabkan penyakit mulai dari infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga pneumonia atipikal yang parah. Meskipun jarang berakibat fatal, Pneumonia Mycoplasma merupakan penyebab penting infeksi saluran pernapasan akut dan diidentifikasi sebagai etiologi potensial dari entitas klinis yang dikenal sebagai Pneumonia Atipikal.
Pertama kali dikenal sebagai agen Eaton pada tahun 1944, setelah Eaton dan rekan-rekannya mengidentifikasi organisme mirip plero-paru ini dari dahak pasien dengan pneumonia atipikal primer. Dari sekian banyak spesies Mycoplasma yang menginfeksi manusia, M. pneumoniae menjadi penyebab utama infeksi saluran pernapasan, juga dapat menyebabkan manifestasi non-paru seperti penyakit neurologis, hati, jantung, anemia hemolitik, poliartritis, dan eritema multiforme, dengan manifestasi neurologis dianggap paling umum.
Penyebaran Pneumonia Mycoplasma
Penularan Pneumonia Mycoplasma terjadi melalui tetesan pernapasan kecil yang mengandung bakteri saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Penularan dapat terjadi ketika orang lain menghirup tetesan tersebut, terutama dalam lingkungan tempat tinggal bersama. Walaupun kontak singkat dengan penderita biasanya tidak menyebabkan penularan, namun penyebaran bakteri cenderung terjadi di antara individu yang sering berinteraksi atau tinggal bersama.
Gejala Pneumonia Mycoplasma
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, wabah Pneumonia Mycoplasma sering terjadi di tempat-tempat ramai seperti sekolah, asrama perguruan tinggi, fasilitas pelatihan militer, fasilitas perawatan jangka panjang, dan rumah sakit. Gejala biasanya muncul 1 hingga 4 pekan setelah infeksi dan dapat berlangsung selama beberapa pekan.
Gejala tergantung pada jenis infeksi, dengan jenis infeksi paling umum adalah tracheobronchitis (radang tenggorokan dan bronkus). Gejala melibatkan sakit tenggorokan, kelelahan, demam, batuk yang memburuk secara perlahan, dan sakit kepala.
Pada kasus pneumonia atau infeksi paru-paru, gejala meliputi demam dan menggigil, batuk, kelelahan, dan sesak napas. Pada anak di bawah usia 5 tahun, gejala mungkin berbeda, termasuk bersin, hidung tersumbat atau berair, sakit tenggorokan, mata berair, muntah, dan diare.