WONOSOBO, Mercusuar.co – Desa Keseneng, yang terletak di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, adalah desa yang kaya akan potensi alam, budaya, dan sumber daya manusia. Dengan wilayah yang terdiri dari dua dusun, Dusun Keseneng dan Dusun Bugel desa ini menjadi salah satu penghasil utama komoditas hortikultura di kawasan Wonosobo.
Sejarah Desa Keseneng berakar pada abad ke-18, di masa Perang Diponegoro. Meski tidak memiliki banyak dokumen sejarah tertulis, cerita dari sesepuh desa menyebutkan bahwa desa ini berdiri di tengah perjuangan melawan penjajahan. Nama “Keseneng” mencerminkan harapan masyarakat untuk hidup bahagia dan sejahtera di tanah yang subur ini.
Mayoritas penduduk Desa Keseneng bermata pencaharian sebagai petani, komoditas utama yang dihasilkan adalah cabai, kubis, dan tomat. Cabai menjadi produk unggulan, menjadikan Desa Keseneng sebagai salah satu produsen cabai terbesar di wilayah Mojotengah.
Namun, para petani dihadapkan pada tantangan seperti fluktuasi harga hasil panen, mahalnya pupuk dan pestisida, serta perubahan pola cuaca akibat iklim global. Meski demikian, dengan semangat gotong-royong, masyarakat terus berinovasi melalui diversifikasi tanaman dan pengelolaan pertanian yang lebih modern.
Dalam bidang pembangunan, Desa Keseneng telah menunjukkan kemajuan pesat. Berbagai infrastruktur dasar dibangun melalui dukungan anggaran dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten, serta Dana Desa. Desa ini juga dikenal sebagai pelopor transparansi dalam pengelolaan anggaran.
Untuk menunjang pendidikan, Desa Keseneng memiliki dua fasilitas utama: Sekolah Dasar Negeri 1 Keseneng dan tiga pondok pesantren yang mencetak generasi muda berprestasi.
Dalam bidang kesehatan, Desa Keseneng menjadi pelopor Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kabupaten Wonosobo. Pada tahun 2014, desa ini telah mendeklarasikan diri sebagai Desa Open Defecation Free (ODF), memastikan seluruh rumah menggunakan jamban sehat. Program kesehatan berbasis masyarakat lainnya juga berjalan baik, seperti posyandu dan program kesehatan ibu dan anak.
Kerja keras pemerintah desa bersama masyarakat berhasil membuahkan sejumlah penghargaan yang membanggakan, di antaranya penghargaan sebagai desa terbaik dalam kontribusi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada tahun 2023, yang mencerminkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajak.
Selain itu, desa ini juga menjadi pelopor dalam penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), menjadikannya desa pertama di Kabupaten Wonosobo dengan sistem sanitasi berbasis partisipasi aktif warga. Tak kalah penting, Kepala Desa Mugiharto menerima penghargaan sebagai Kepala Desa Terbaik Kabupaten Wonosobo pada tahun 2018, berkat kepemimpinan yang transparan dan inovatif, yang berhasil membawa perubahan signifikan dalam tata kelola pemerintahan desa.
Ke depan, Desa Keseneng terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian dan inovasi teknologi. Pemerintah desa juga berharap dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih stabil, sehingga petani tidak lagi terbebani oleh fluktuasi harga hasil panen.
Dengan modal semangat gotong-royong, kearifan lokal, dan dukungan penuh dari pemerintah, Desa Keseneng optimis untuk terus berkembang sebagai desa yang mandiri dan sejahtera.