MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purbalingga ahirnya memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) dari 1341 peserta didik, hanya 30 persen yang dihadirke ke dalam kelas setiap harinya. Hal itu disampaikan Toin Azngad, Ketua humas Man Purbalingga di kantornya. (13/9/2021)
Dalam penjelasanya lebih lanjut, To’in menyebutkan PTM yang diberlakukan pada perserta didik MAN Purbalingga sudah diawali sejak satu minggu yang lalu, (6/9/2021). Adapun cara pembagian kelasnya dibuat 2 kelompok, kelompok A dan B. Masing masing kelopok mendapat giliran PTM 5x dalam per 2 minggu.
“Kalau hari ini kelompok A masuk, maka kelopok B masuknya hari besoknya. Karena jam sekolah hanya 5 hari, maka masing masing kelompok hanya 5x PTM dalam per dua minggunya,” jelasnya.
Di saping itu, ketika kelompok yang satu sedang melakukan PTM, maka kelompok yang satunya tetap belajar dari rumah secara daring. Kedua kelompok tersebut tetap belajar sesuai jadwal mata pelajaran yang sama.
“Jadi guru itu melakukan pembaelajaran sekaligus dua model, luring dan daring. Karena yang di rumah juga diberi materi yang sama seperti materi pembelajran mata pelajaran yang sedang berlangsung di kelas. Jadi pengajar melakukan pengajaran secara tatap muka tapi sekaligus virtual bagi kelompok yang di rumah,” lanjutnya.
Ada hal menarik pada PTM kali ini, yaitu kehadiran kelas 1 tahun ajaran 2021/2022 dan kelas 2 tahun ajaran 2020/2021. Kedua kelas ini menurut To’in sebagai kelas angkatan Covid -19, di mana sejak terdaftar sebagai peserta didk MAN Purbalingga, baru pada kesempatan ini melakukan tatap muka.
“Kalau yang angkatan 2021/2022 baru 3 bulan ini bisa ketemu guru-gurunya, teman-teman sekelasnya, juga ruang kelasnya. Kalau yang angkatan 2020/2021 bahkan 1 tahun lebih baru mengenal,” ujarnya.
To’in nenambahkan, agar semua guru yang berjumlah 70 orang bisa bertemu dengan semua pesrta didiknya, maka pada PTM dibuatlah jadwal mata pelajaran yang bisa mempertemukan antara keduanya, “Dengan dua atau tiga mata pelajaran setiap pertemuan, maka dalam satu bulan guru punya kesempatan 1x tatap muka dengan peserta didiknya,” pungkasnya.(mir)