MERCUSUAR.CO – Sebagian masyarakat Jawa mengaitkan malam satu Suro dengan hal-hal yang berbau mistis dan klenik.
Film ‘Malam Satu Suro’ pun menjadi bagian dari kemistisan orang Jawa dalam memahami awal bulan Suro itu.
Malam Satu Suro merupakan film horor romantis Indonesia di tahun 1988. Film besutan Sisworo Gautama Putra itu dibintangi oleh Suzanna dan Fendy Pradana.
Suzanna dalam film ini berperan sebagai Suketi (Uke) si Sundel Bolong, Fendy Pradana sebagai Bardo Ardiyanto. Muncul juga Johnny Matakena sebagai Joni dan Soendjoto Adibroto sebagai Ki Renggo
Film ini dikenal dengan alur ceritanya yang unik karena tidak mengetengahkan sang hantu sundel bolong sebagai tokoh antagonis seperti umumnya di perfilman nusantara kala itu, tetapi sebagai tokoh utama / protagonis.
Cerita dimulai dari arwah seorang wanita yang gentayangan berwujud sundel bolong dibangkitkan dari kuburannya oleh Ki Rengga, seorang dukun Jawa sakti untuk dijadikan anak angkatnya. Dukun Jawa itu berkata: “Suketi, manuta nduk, kowé arep takdadikké anak angkatku” (Suketi, menurutlah nak, engkau akan kujadikan anak angkatku).
Ki Renggo, sang dukun itupun kemudian menancapkan paku keramat ke kepala Suketi (Suzanna), arwah penasaran tersebut, merapal mantra kuno berbahasa Jawa dan sundel bolong itu pun menjadi manusia kembali.
Tak hanya menampilkan seramnya arwah Hantu Sundel Bolong, di tengah cerita, film ini disuguhi aksi Bokir berdandan ala John Lennon dan pengawal pribadinya Dorman Borisman, yang memancing gelak tawa.
Film ini melalui proses syuting di Hong Kong Color Movie Lab di Hong Kong dan studio Inter Pratama di Jakarta.
Film ini didistribusikan oleh Soraya Intercine Films.