Libur Lebaran, Ledakan Wisata di Wonosobo Tembus 437 Ribu Pengunjung

ff69f50f 7fa2 4b7a bace 6e1fbfeec34b

Mercusuar.co, WONOSOBO – Momentum libur Lebaran 2025 membawa berkah besar bagi sektor pariwisata Kabupaten Wonosobo. Dalam rentang waktu 1 hingga 6 April 2025, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo mencatat jumlah kunjungan wisatawan mencapai 437.788 orang. Dari angka tersebut, 437.529 merupakan wisatawan domestik, sementara 259 lainnya tercatat sebagai wisatawan mancanegara.

Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo, menyebut peningkatan jumlah pengunjung tahun ini tak lepas dari dua faktor utama: keberhasilan penyelenggaraan Festival Mudik 2025 dan penerapan metode baru dalam penghitungan kunjungan wisata.

“Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah wisatawan lebih rendah. Tahun ini ada lonjakan sekitar 29 persen, berkat perluasan cakupan data kunjungan yang mencakup seluruh destinasi wisata—baik milik pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” ujar Agus dalam keterangan pers, Kamis (10/4/2025).

Secara lebih rinci, kunjungan ke Daya Tarik Wisata (DTW) pada tahun ini mencatat angka 166.724 wisatawan domestik dan 71 wisatawan asing. Namun, angka yang paling signifikan datang dari Festival Mudik 2025, yang diklaim sebagai penyumbang terbesar dalam lonjakan kunjungan wisatawan.

“Festival ini berhasil menarik perhatian 270.805 wisatawan domestik dan 187 wisatawan mancanegara, meningkat sekitar 45 persen dibandingkan dengan perhelatan serupa tahun lalu,” jelas Agus.

Antusiasme masyarakat serta promosi intensif di berbagai platform digital turut memperkuat daya tarik festival tersebut. Tak hanya itu, partisipasi besar-besaran dalam Festival Balon Udara turut memperkaya pengalaman wisatawan. Dalam catatan panitia, sebanyak 890 balon udara menghiasi langit Wonosobo selama festival berlangsung.

“Event ini bukan hanya disambut oleh masyarakat lokal, tetapi juga menarik minat wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Peserta dan pengunjung datang dari negara-negara seperti Brasil, Kolombia, Pakistan, Malaysia, Meksiko, Belanda, Spanyol, Inggris, hingga Australia,” tambahnya.

Penyelenggaraan Festival Balon Udara juga berkontribusi langsung terhadap perekonomian lokal, dengan nilai perputaran uang yang diperkirakan mencapai hampir Rp4 miliar. Hal ini memperkuat posisi Wonosobo sebagai daerah dengan potensi wisata berbasis budaya yang menjanjikan.

Melihat dampak positif yang dihasilkan, Pemerintah Kabupaten Wonosobo berkomitmen untuk terus mengembangkan festival-festival tahunan sebagai andalan sektor pariwisata. Inovasi dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan akan menjadi fokus agar daya tarik wisata semakin meningkat.

“Festival Mudik dan Festival Balon Udara telah membuktikan kemampuannya dalam menarik wisatawan dari berbagai kalangan. Kami akan terus menjaga kualitas dan meningkatkan kolaborasi lintas sektor untuk menjaga eksistensi Wonosobo sebagai destinasi wisata unggulan,” tegas Agus.

Agus menekankan pentingnya pendekatan kreatif dalam promosi pariwisata, serta penguatan identitas budaya lokal sebagai pembeda. Dengan demikian, Wonosobo tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekayaan budaya yang mampu menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.(Gen)

Pos terkait