Legenda Kuntilanak Gunung: Teror Desa Terpencil di Pegunungan

ilustrasi Legenda Kuntilanak Gunung
ilustrasi Legenda Kuntilanak Gunung

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Legenda kuntilanak gunung di mulai dari  sebuah desa kecil yang terletak di tengah pegunungan, kehidupan tenang penduduk sering kali dibayangi oleh sebuah cerita horor yang telah menjadi bagian dari legenda lokal. Desa ini, yang dikelilingi oleh hutan lebat dan hanya dapat dijangkau melalui jalan berliku yang sempit, menyimpan kisah tragis tentang Kuntilanak Gunung, sosok hantu perempuan yang menghantui siapa saja yang melintasi hutan tersebut pada malam hari.

Kisah ini bermula dari tragedi yang menimpa seorang wanita cantik yang tinggal di desa itu pada masa lampau. Setelah dikhianati oleh kekasihnya, wanita tersebut memilih untuk mengakhiri hidupnya di dalam hutan. Rohnya yang penuh dendam dan kesedihan diyakini terjebak di sana, menjelma menjadi Kuntilanak Gunung yang menebar teror setiap malam.

Suatu malam yang gelap dan sunyi, seorang pemuda desa yang baru saja pulang terlambat dari kota terpaksa melewati hutan angker untuk mencapai rumahnya. Perasaan gugup dan cemas menyelimuti dirinya saat berjalan di jalan yang dikelilingi pepohonan rimbun. Suara angin yang berdesir menambah suasana mencekam.

Tiba-tiba, pemuda itu mendengar suara tangisan perempuan yang memilukan di kejauhan. Meskipun rasa takut menyelimuti hatinya, rasa penasaran yang kuat mendorongnya untuk mencari tahu sumber suara tersebut. Dengan hati yang berdebar kencang, ia mengikuti suara tangisan itu.

Semakin dekat ia mendekati sumber suara, semakin jelas terdengar tangisan tersebut. Hingga akhirnya, di antara pepohonan, ia melihat bayangan putih yang bergoyang-goyang. Hatinyapun berhenti berdetak sejenak ketika melihat seorang wanita dengan rambut panjang yang menutupi wajahnya.

Dengan suara bergetar, pemuda itu memanggil, “Siapa kamu?”

Wanita itu perlahan mendongakkan kepalanya, memperlihatkan wajah yang pucat dan mata merah menyeramkan. Seketika, pemuda itu menyadari bahwa dirinya berhadapan dengan Kuntilanak Gunung yang legendaris. Ketakutan mendorongnya untuk berlari secepat mungkin, tetapi sosok hantu tersebut mengejarnya dengan langkah yang mengambang di udara.

Merasa terjebak oleh kekuatan gaib yang menghalangi langkahnya, pemuda itu mencoba berteriak minta tolong, namun tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. Ketika Kuntilanak Gunung semakin mendekat, pemuda itu merasakan dirinya semakin lemah. Di saat yang genting, seorang penduduk desa yang kebetulan pulang dari ladang melihat kejadian mengerikan tersebut.

Penduduk desa tersebut segera menyadari bahaya yang mengancam dan dengan cepat mengambil benda suci dari sakunya. Tanpa ragu, ia melemparkan benda tersebut ke arah Kuntilanak Gunung sambil mengucapkan mantra kuno yang diwariskan secara turun-temurun di desa tersebut.

Dengan teriakan yang menggema di malam kelam, Kuntilanak Gunung menghilang perlahan, meninggalkan pemuda itu yang jatuh pingsan karena kelelahan dan ketakutan. Penduduk desa kemudian membawa pemuda tersebut kembali ke desa, di mana ia dirawat hingga pulih.

Kejadian ini semakin memperkuat legenda Kuntilanak Gunung di desa tersebut. Meskipun kisah ini menakutkan, namun juga mengingatkan penduduk akan pentingnya kebersamaan dan keberanian dalam menghadapi ancaman, serta menjaga warisan budaya dan tradisi yang telah mengikat mereka selama bertahun-tahun.

Pos terkait