MERCUSUAR.CO, Jogja – Konsep wisata berbasis budaya dan lingkungan yang selama ini ada di Omah Kecebong Jogja direncanakan untuk diterapkan sebagai konsep terpadu di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Penerapan basis budaya bisa disesuaikan dengan asal provinsi-provinsi masing-masing.
Hal ini disampaikan Edi Nugroho Santoso, Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan Dirjend Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LH dan Kehutanan saat berkunjung ke Omah Kecebong.
Edi Nugroho menyampaikan pihaknya membawa pengelola pemulihan kerusakan lahan dari Jawa dan luar Jawa ke Omah Kecebong untuk mempelajari secara detail. Mereka ada lahan yang bisa digunakan untuk dimodifikasi dan mengelola di lahan masing-masing.
“Agar kunjungan-kunjungan wisata model yang ada di sini tersebar di Indonesia. Disamping juga kualitas lingkiungan bisa ditingkatkan,” jelasnya.
Dia menambahkan rencananya akan mengkreasikan di direktorat tentunya pada saat mendesain kurang lebih agar punya gambaran meski tidak mencontoh sepenuhnya namun ada yang dikombinasikan.
“Syukur-syukur tahun depan kita bisa membawa ini ke IKN,” jelasnya.
Dijelaskan meski tidak semua kemudian bisa diterapkan di lokasi pemulihan. Hal itu karena kita punya rambu-rambu antara fungsi lingkungan dan sarananya dibatasi. “Dari sisi tema-tema di Omah Kecebong sebenarnya bisa dibawa ke IKN,” paparnya.
Model wisata ini model-model yang bagus perlu kita ambil dan manfaatkan. Ada baju kalimantan, sumatera atau baju adat di sejumlah provinsi yang lain. Edi juga menyampaikan para kepala desa bisa mengakses ke badan pengelola dana lingkungan dalam konsep wisata sebagai yang ada di Omah Kecebong. (tye)
