MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Kebakaran hutan di Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, belum padam. Upaya pemadaman masih dilakukan dengan water bombing dan penyekatan titik api.
Kalakhar BPBD Karanganyar Juli Padmi Handayani mengatakan hari ini petugas gabungan melakukan penyekatan titik api yang semakin meluas. Ada 406 orang yang masuk dalam 4 sru (search and rescue unit). Mereka menyebar ke berbagai lokasi di Hargo Tiling dan Hargo Puruso.
“Hari ini kami melakukan kegiatan penyekatan. Saat ini masih terus meluas di titik Hargo Tiling dan Hargo Puruso. Titiknya terus meluas,” kata Juli kepada awak media, Minggu (8/10/2023) dilansir detik.com
Medan yang curam, angin kencang, dan cuaca menjadi kendala pemadaman secara manual. Sulitnya menjangkau titik api membuat pemadaman hanya mengandalkan water bombing dengan helikopter BNPB.
“Water bombing tadi sudah melintas tujuh kali untuk penyiraman. Karena cuaca tidak bagus, ini berhenti dulu. Dan kembali lagi setelah cuaca bersahabat. Water bombing difokuskan di tempat paling tinggi sebelah utara, Hargo Puruso,” jelasnya.
Juli mengatakan, lokasi titik api terus bertambah yang mengakibatkan area kebakaran kian meluas.
“Dampaknya sekitar 150-an hektare. Ada 29 titik api di dua lokasi itu (Hargo Tiling dan Hargo Puruso),” ucapnya.
Sementara itu, Administratur KKPH Perhutani Surakarta, Herri Merkussiyanyanto Putro mengatakan titik kebakaran masih berada di anak petak 63A1 dan 63A2 di Kecamatan Jenawi dan Ngargoyoso.
Dia mengatakan, pemadaman hari ini tidak bisa maksimal karena kondisi medan. Tim yang diberangkatkan lebih fokus pada penyekatan untuk melokalisir api.
“Pemadaman yang susah itu karena lokasi titik api yang sulit dijangkau sehingga pemadaman tidak bisa maksimal. Beda kalau lokasinya datar ya, mungkin setiap hari bisa kita lakukan pemadaman. Hari ini yang bisa kita lakukan adalah pemantauan dan penyekatan. Karena sulitnya medan, kita mengandalkan water bombing,” kata Herri.
Dia memperkirakan, luasan lahan hutan lindung milik Perhutani yang terdampak kebakaran bisa bertambah. Sebab vegetasi di lokasi kebakaran mudah merembetkan api.
“Saat ini memang 150 hektare, tapi tidak menutup kemungkinan bisa bertambah lagi. Karena kondisi di lapangan yang sulit dijangkau, ada angin, dan sore seperti ini tidak ada aktivitas pemadaman, sehingga ini akan menambah keluasan juga,” jelasnya.
Diketahui, pada Rabu (4/10) lalu, lahan yang terbakar baru sekitar 60 hektare.