Komunitas Difabel Didorong Aktifkan Ekonomi Produktif

difabel

MERCUSUAR.CO, Yogyakarta – Komunitas difabel di sejumlah wilayah berusaha aktif dalam kegiatan ekonomi produktif. Mereka harus bisa mandiri dengan segala kemampuan. Namun untuk mencapai ke sana memerlukan dorongan dan dukungan.

Pusat Studi Disabilitas dan Kemanusiaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah, bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Yogyakarta menggandeng kelompok difabel. Mereka menggelar program Junjung Ekonomi Difabel Berdaya (Jendela).

Kegiatan tersebut dipusatkan di Musala Al Fallah, Kanoman, Banyuraden, Gamping, Sleman. Tujuannya memberdayakan kelompok difabel termasuk orang tua dari anak difabel untuk memproduksi makanan dan kerajinan tangan.

”Program Jendela telah dan akan melakukan pelatihan, pemberdayaan terhadap berbagai kegiatan ekonomi produktif yang dilakukan kelompok difabel. Di samping itu, juga dilakukan pendampingan usaha termasuk mengelola usaha dan pemasaran hasil produksi,” ungkap Koordinator Pengabdian Masyarakat ISEI Cabang Yogyakarta yang juga Pengurus MPM PP Muhammadiyah, Ahmad Ma’ruf, kemarin.

Promosi Karya

Ia mengatakan pada setiap kegiatan Program Jendela, mereka selalu mempromosikan dan membeli produk hasil kelompok difabel. Ini sebagai bentuk dukungan kepada karfya kelompok difabel yang tak bisa dipandang sebelah mata. Karya-karya mereka sangat layak bersaing dengan produk lainnya di pasaran.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, Nurul Yamin berharap ke depan semakin banyak pemangku kepentingan terlibat aktif dalam kegiatan kegiatan Program Jendela. Berbagai lembaga seperti  PTN/PTS dan lembaga lain yakni BUMN, perbankan dan perusahaan swasta dapat bergabung  melalui kegiatan di sana. Bergabungnya seluruh pemangku kepentingan menjadikan program tersebut dapat berjalan karena bagaimanapunb kelompok difabel memerlukan dukungan.

”Program Jendela secara bertahap akan menyasar seluruh kelompok difabel yang produktif di seluruh DIY,” imbuh Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta, Y Sri Susilo.

Bersamaan dengan kegiatan Program Jendela, berlangsung pula pembagian paket Lebaran kepada 100 difabel produktif yang berasal dari Kecamatan Gamping dan Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Pos terkait