Kisah Petani Cabai Muda, Untungnya Menggiurkan

IMG 20231112 WA0009

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Cabai menjadi salah satu bahan pokok yang sangat dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat.

Imam (30), yang semula menjadi pegawai disebuah perusahaan BUMN, kini semenjak 1 tahun belakang beralih profesi menjadi petani cabai. Dia bertani di Desa Tegalsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo.

Dia menggeluti budidaya cabai dengan jenis varietas ori, salakan, dan kaliber. Selain itu, cabai memiliki pasar yang luas dan menguntungkan di saat harga cabai sendiri yang tak menentu.

Proses tanam cabai sendiri sampai panen membutuhkan waktu 3 bulan. Setelah bisa dipanen nantinya butuh waktu hanya seminggu sekali untuk bisa dipanen selanjutnya.

“Rintangan bertani cabai biasanya terkena hama ulat dan antraknosa”, ujarnya.

Imam menjelaskan faktor yang mempengaruhi harga cabai musim ini tahun 2023 adalah musim kemarau panjang. Para petani banyak kesulitan untuk panen.

” Harga tertinggi musim ini dari panen saya mencapai Rp 65.000/kg kalau yang terendah mungkin sbulan yang lalu Rp 13.000/kg. Walau diharga terendah selama ini untungnya masih bisa balik modal”, ujarnya.

Dia mempunyai karyawan 5 orang untuk bagian memetik cabai. Selain itu, juga ada kol dan daun bawang yang ditanam sebagai selingan menunggu waktu panen tiba.

Dia juga berharap lebih bisa mengembangkan lagi lahannya agar bisa memiliki tanaman cabai lebih banyak lagi. (Sya)

Pos terkait