Kembangkan Kemampuan Literasi Digital, Belasan Siswa SMA Muhammadiyah 4 Andong Boyolali Ikuti Pengijazahan Digital Entrepeneur Class

IMG 20240521 WA0013

Mercusuar.co, Boyolali – Di era digital saat ini menuntut generasi milineal untuk selalu mengikuti perkembangan tekhnologi. Oleh karena itu literasi digital harus dikembangkan.

Untuk meningkatkan pemahaman literasi digital SMA Muhammadiyah 4 Andong,Boyolali menggelar Digital Entrepeneur Camp gelombang 2 yang digelar di kawasan Tawangmangu Karanganyar selama 3 hari, Minggu (19/5/2024) hingga Selasa (21/5/2024).

Kepala sekolah SMA Muhammadiyah 4 Andong, Suprapto menjelaskan kegiatan pengijazahan Digital Entrepeneur Class di ikuti belasan siswa dan alumni. Tujuannya adalah untuk mencetak generasi yang siap menghadapi kemajuan tekhnologi.

“Tujuannya adalah mencetak generasi yang soleh solehah yang mereka siap untuk menghadapi masa depan yang akan datang terutama di dunia digital,” katanya.

Suprapto menambahkan dari kegiatan Digital Entrepreneur Class gelombang 1 banyak siswa yang dengan biaya sendiri mampu melanjutkan kuliah diberbagai perguruan tinggi.

“Ada yang sudah melanjutkan kuliah kedokteran, dan juga yang sudah kuliah dengan hasil keringatnya sendiri bahkan untuk membantu orang tuanya,” ucapnya.

Kegiatan Digital Entrepreneur Class ini sangat bermanfaat seperti diakui Darojat Ulya Artama ketua pengijazahan gelombang 1. Dirinya mengaku banyak ilmu yang didapat baik itu Soft skill maupun hard skill dan ilmu yang lain.

“Setelah masuk dikelas Digital Entrepeneur saya menemukan bakat saya, dan saat ini saya sedang mengembangkan bisnis online milik orangtua produknya pakaian,’ katanya.

Senada dengan Darojat, ketua pengijazahan gelombang 2 Arsyad Makmur Fadholi mengaku banyak pelajaran yang didapat. Apalagi saat ini dirinya sedang membuat konten dan sudah banyak tampil di media sosial.

“Saat ini dari konten kreator itu saya sudah mendapatkan hasil yang cukup lumayan,” ucapnya.

Sementara mentor Digital Entrepeneur SMA Muhammadiyah 4 Andong Sabar Narimo menjelaskan,bahwa pada awal-awal dibukanya kelas ini ada sedikit kendala terutama pada SDM anak. Namun setelah berjalan satu bulan mereka sudah terbiasa.

“ Kendala awal adalah SDM dari anak, karena untuk belajar digital harus punya kebutuhan,bakat,minat dari dari tiga unsur ini anak sudah mempunyai satu unsur optimis akan bisa,” tandasnya. (fen)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait