MERCUSUAR.CO, Solo – Selat Solo, salah satu kuliner khas dari Keraton Surakarta, merupakan sebuah salad yang menggabungkan cita rasa Jawa Belanda. Nama ‘selat’ sendiri diadopsi dari bahasa Belanda “slachtje,” yang sebenarnya merujuk pada hasil penyembelihan daging yang diolah menjadi potongan kecil.
Pada masa itu, sulit bagi orang pribumi untuk melafalkan kata “slachtje,” sehingga sering kali disebut sebagai ‘selat.’ Asal mula hidangan ini dapat ditelusuri kembali ke periode pembangunan Benteng Vastenburg yang berdiri di depan gapura Keraton Surakarta. Serangkaian pertemuan dan diskusi antara pihak Keraton dan Belanda seringkali terjadi di sana.
Mellyani, A., & Kusumaningrum, D. A. (2020), menyatakan bahwa setiap pertemuan tersebut selalu disertai dengan hidangan, tetapi tidak selalu sesuai dengan selera masyarakat Belanda yang lebih menginginkan hidangan berbasis daging, berbeda dengan kebiasaan sang raja yang menyukai hidangan sayuran.
Untuk mengakomodasi keinginan kedua belah pihak, diciptakanlah sebuah menu baru yang mengombinasikan berbagai bahan seperti kentang, wortel, kacang hijau, ketimun, selada, telur, dan saus kecap, ditambah dengan saus mayones.
Gabungan dua budaya ini akhirnya melahirkan satu kuliner khas dari Kota Surakarta, menyajikan hidangan yang unik dengan paduan cita rasa masakan Jawa, Belanda, dan Cina.
Berikut adalah komponen-komponen dari Selat Solo:
Daftar isi
1. Daging
Selat Solo umumnya memuat berbagai jenis daging, seperti sapi, ayam, dan terkadang jeroan. Daging-daging ini biasanya dimasak terpisah dan kemudian disatukan dalam hidangan akhir.
2. Sayuran
Peran sayuran sangat penting dalam Selat Solo. Sayuran yang biasa digunakan antara lain wortel, kentang, dan kacang hijau. Biasanya, sayuran ini diiris kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam rebusan.
3. Kroket Kentang (Perkedel)
Selat Solo sering disajikan dengan perkedel, yaitu kroket kentang. Perkedel ini dibuat dengan cara mencampur kentang yang ditumbuk dengan daging cincang atau sayuran, membentuknya menjadi roti, lalu menggorengnya hingga berwarna keemasan.
4.Telur
Telur rebus sering dihidangkan sebagai tambahan pada Selat Solo, diiris dan disajikan bersama dengan bahan lainnya.
5. Bumbu Kacang
Salah satu ciri khas dari Selat Solo adalah bumbu kacangnya yang kaya dan aromatik. Saus ini terdiri dari kacang tanah, bawang putih, bawang merah, asam jawa, kecap manis, dan berbagai bumbu lainnya. Kemudian, saus ini dicampur dengan daging dan sayuran yang sudah matang untuk menghasilkan hidangan gurih dan sedikit manis.
6. Nasi
Selat Solo biasanya disajikan dengan nasi putih kukus. Paduan semua elemen dalam Selat Solo menciptakan hidangan yang harmonis dan lezat yang mencerminkan beragamnya pengaruh kuliner Indonesia. Perlu dicatat bahwa variasi Selat Solo bisa berbeda-beda, dan cara penyajiannya dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain.