Kasus Covid di Sleman Meningkat, Pemkab Tetap Izinkan Kegiatan Sosial

slemanmeningkat

MERCUSUAR.CO, Sleman – Kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman cenderung naik sejak satu bulan terakhir. Peningkatan ini terjadi seiring kelonggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dalam sepekan terakhir, tambahan kasus positif harian di Bumi Sembada beberapa kali menembus angka 100. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman mencatat, kasus aktif saat ini sebanyak 1.119. Meski lonjakan kasus cukup signifikan, pemkab tidak melarang masyarakat menggelar kegiatan sosial atau pertemuan.

Hanya saja, kata Bupati Kustini Sri Purnomo, kegiatan tersebut harus menerapkan protokol kesehatan sebagaimana tertuang di dalam Instruksi Bupati Nomor 7/INSTR/2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro.

“Kita tidak melarang masyarakat untuk takziah, resepsi pernikahan, senam, membuka rumah makan maupun kegiatan lain. Tapi harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan sesuai Peraturan Bupati Sleman terkait PPKM,” katanya saat pembinaan kepada Paguyuban Instruktur Senam Sleman, Sabtu, 3 April 2021.

Dia mencontohkan, kegiatan senam bersama dapat dilaksanakan tapi harus memberlakukan protokol kesehatan. Semisal diadakan di ruang terbuka dan jumlah peserta dibatasi maksimal 35 orang.

“Agenda senam di tengah masyarakat sudah lama terhenti akibat pandemi. Padahal senam bisa menyehatkan dan meningkatkan kekebalan tubuh, oleh karena kita tidak melarang sepanjang peserta taat prokes,” ujar Kustini.

Untuk menekan angka kasus, Pemkab akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kapanewon hingga tingkat RT, serta kepolisian dan TNI untuk mangawasi kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Operasi yustisi akan digelar setiap hari oleh Satgas Kabupaten. Frekuensinya ditingkatkan menjadi dua kali pada siang dan malam hari dengan sasaran warung, swalayan, dan tempat publik lainnya.

Salah satu instruktur senam, Septiani Wijayanti mengungkapkan, kegiatan senam sempat berhenti beberapa bulan sejak pandemi Covid-19 merebak. Namun beberapa bulan terakhir, agenda senam bersama di tengah masyarakat sudah mulai dilakukan meski belum berjalan normal. Itupun pesertanya dibatasi dan harus menerapkan protokol kesehatan baik cuci tanga, pakai masker dan selalu menjaga jarak.

“Instruktur selalu mengingatkan peserta agar mematuhi orotokol kesehatan. Kami ingin masyarakat rajin berolahraga tapi jangan sampai jadi klaster penularan,” tukasnya.

Pos terkait