Mercusuar.co, Boyolali – Operasi Patuh Candi 2024 telah dimulai secara serentak di seluruh jajaran Polri di Indonesia. Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi memimpin langsung gelar pasukan di Mapolres Boyolali, Senin (15/07/2024) pagi.
AKBP Petrus membacakan sambutan tertulis Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi yang menyampaikan bahwa jumlah pelanggaran lalu lintas di wilayah Jawa Tengah terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas, yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, tindakan preemtif dan preventif melalui sosialisasi kepada masyarakat, penyebaran pamflet, spanduk, media massa, serta penyuluhan ke sekolah-sekolah dan komunitas pengendara menjadi sangat penting.
Polda Jateng juga melaksanakan penegakan hukum sebagai upaya terakhir untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas. Data menunjukkan jumlah pelanggaran lalu lintas pada semester I tahun 2024 sebanyak 358.664 pelanggaran, menurun 6% dibandingkan dengan semester I tahun 2023 yang mencapai 336.909 pelanggaran. Kejadian kecelakaan lalu lintas juga menurun 3%, dari 15.743 kejadian pada semester I tahun 2023 menjadi 15.242 kejadian pada semester I tahun 2024.
“Polda Jateng menggelar Operasi Patuh Candi 2024 dengan melibatkan 2.510 personel, terdiri dari 260 personel Polda Jateng dan 2.250 personel Polres/Ta jajaran Polda Jateng. Operasi ini bertujuan untuk menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan lalu lintas, dan fatalitas korban kecelakaan, serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Pendekatan yang digunakan dalam operasi ini adalah edukatif, persuasif, dan humanis, didukung dengan penegakan hukum lalu lintas secara elektronik (statis dan mobile),” kata Kapolda dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kapolres Boyolali.
Ditemui usai apel gelar pasukan, AKBP Petrus menegaskan bahwa Operasi Patuh Candi 2024 menekankan kedisiplinan para pengendara di jalan raya. Semua akan diperiksa, mulai dari kondisi kelayakan kendaraan baik roda empat maupun roda dua, STNK, SIM, hingga penggunaan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis dan bersuara bising yang mengganggu warga.
Kapolres menambahkan Polres Boyolali juga melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada kelompok-kelompok dan organisasi masyarakat, pelajar, dan masyarakat umum berupa pembagian pamflet serta imbauan langsung. Kapolres juga berharap dengan adanya Operasi Patuh Candi 2024, masyarakat akan semakin teredukasi dan lebih meningkatkan kedisiplinan dalam berkendara di jalan raya.
“Semoga dengan operasi ini, kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas semakin meningkat sehingga kecelakaan lalu lintas dapat diminimalisir,” tutupnya.