Kader PDI Perjuangan Diduga Alami Pemukulan oleh Anggota DPRD Partai Gerindra Kota Semarang

Suparjiyanto kader PDI Perjuangan
Suparjiyanto kader PDI Perjuangan, korban pemukulan JS anggota DPRD dari Partai Gerindra kota Semarang

MERCUSUAR.CO, Semarang – Menjelang Pemilu 2024, suhu politik di kota Semarang sudah memanas. Seorang simpatisan dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Semarang diduga mengalami pemukulan oleh seorang anggota DPRD dari Partai Gerindra Kota Semarang.

Korban bernama Suparjiyanto (46) warga cumi-cumi, RT.03/RW.04, Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara diduga dipukul JS, seorang anggota DPRD dari Partai Gerindra.

Bacaan Lainnya

Suparjiyanto saat ini, menjalani rawat inap karena menderita luka memar karena pemukulan tersebut. Dirinya pun mendapat penjagaan dari kerabat relawan PDI Perjuangan beserta keluarga.

Suparjiyanto saat ini masih mengalami trauma pasca kejadian. Dan menurut keterangan keluarga, pihak dokter RS meminta untuk dirawat inap selama dua hari.

Kronologi kejadian Pemukulan Kader PDI Perjuangan

Informasi berawal, ketika simpatisan bernama Suparjiyanto (46) warga cumi-cumi, RT.03/RW.04, Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara usai memasang bendera partai PDI Perjuangan.

“Awalnya pulang kerja, terus saya melihat ada relawan pasang bendera (PDI Perjuangan). Merasa tergugah, lalu saya ikut memasang sekitar depan gapura jalan kampung saya,” ujar Suparjiyanto, kepada wartawan di RS Pantiwoloso Citarum, Kota Semarang, Sabtu (9/9/2023).

Titik pemasangan berada di sekitar lokasi kediaman Anggota DPRD dari Partai Gerindra Kota Semarang, pada Jumat (8/9/2023) malam.

Selesai memasang bendera, sekitar pukul 21.30, dirinya menyampaikan di datangi JS. Di rumahnya tersebut, Suparjiyanto mengaku pemukulan itu terjadi.

“Beliau (JS) datang kerumah, sambil ngomong teriak. Belum sempat ngomong, pipi kanan saya kena pukul. Kemudian saya mundur kedalam rumah yang saat itu sepi,” terang Suparjiyanto.

Dalam situasi tersebut, ada dua warga sempat melerai. Namun, Suparjiyanto menambahkan dirinya kemudian ditarik keluar rumah oleh seseorang perempuan bersama JS.

“Lalu ditarik keluar, dan meminta saya untuk menarik kembali bendera (PDI Perjuangan) yang sudah terpasang, agar dicopot kembali,” ungkapnya.

Tidak lama, setelah JS pergi, Suparjiyanto mendatangi Posko PDI Perjuangan disekitar wilayahnya. Dan mendapat respon seluruh kader yang tengah berjaga.

Kemudian didampingi salah satu kordinator posko, melapor kejadian tersebut ke Polda Jateng. Dan menerima LP no: LP/B/167/IX/2023/SPKT/POLDA JAWA TENGAH.

“Sekitar pukul 23.00, saya didampingi kordinator posko bersama para relawan PDI Perjuangan telah melapor ke Polda Jateng,” pungkasnya.

Pos terkait