MERCUSUAR.CO, Jakarta – Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, mengumumkan langkah besar perusahaan untuk tahun ini: digitalisasi dan transformasi teknologi. Misi ini dijalankan guna mendorong pendapatan dan memperkuat daya saing perusahaan. Dalam upaya ini, Faizal yang akrab disapa Cak Faizal, menekankan bahwa sektor pertama yang menjadi target digitalisasi adalah bagian sortir. Sistem sortir manual akan digantikan oleh teknologi robotik untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi.
Namun, Faizal memastikan bahwa dalam proses digitalisasi ini tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pos Indonesia berkomitmen untuk tidak melakukan PHK, melainkan akan mengatur karyawan yang pensiun secara alami tanpa penggantian. Untuk karyawan lama, mereka akan dipindahtugaskan setelah melalui program pelatihan ulang (retraining) untuk alih kompetensi.
Digitalisasi ini, menurut Faizal, sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen Pos Indonesia. Misalnya, penggunaan teknologi robotik akan mengurangi risiko kerusakan barang kiriman yang disebabkan oleh kesalahan manusia. “Proses seperti membuka bag, mengambil barang, membaca label, hingga memasukkan ke kantong tujuan dapat menyebabkan kesalahan atau kerusakan barang akibat kecerobohan manusia. Dengan robot, kita bisa menghentikan masalah ini,” jelas Faizal.
Efisiensi dan Pengurangan Biaya Tetap
Efisiensi ini juga bertujuan untuk menekan biaya tetap atau fixed cost yang membebani keuangan perusahaan. Pengembangan teknologi ini dipandang penting untuk menjaga kelangsungan bisnis Pos Indonesia di masa depan. “Dengan robot, kita lebih efisien. Robot tidak capek dan bisa bekerja 24 jam tanpa kesalahan sorting akibat human error,” tambahnya.
Untuk karyawan yang bertugas di loket, sebagai kurir, hingga petugas pick-up, Pos Indonesia akan menggantinya dengan sistem kemitraan. Sistem ini sudah umum digunakan oleh perusahaan logistik lain. “Kami akan mengganti karyawan di posisi tersebut dengan sistem kemitraan,” kata Faizal.
Nantinya, karyawan yang terkena dampak otomatisasi dan digitalisasi akan ditawarkan program pensiun dini. Faizal memastikan bahwa efisiensi pegawai ini akan dilakukan secara bertahap untuk posisi tertentu, bukan dalam skala besar. “Mungkin kami harus menawarkan pensiun dini kepada karyawan yang terkena dampak otomatisasi dan digitalisasi. Tapi ini akan dilakukan secara bertahap,” tegasnya.
Target dan Investasi di Sektor IT dan Robotika
PT Pos Indonesia menargetkan laba bersih sekitar Rp300 miliar pada tahun 2024, angka ini turun drastis dibandingkan laba bersih tahun 2022 yang mencapai Rp650 miliar. “Profit tahun ini mungkin lebih dari Rp300 miliar, tapi memang turun jauh dibandingkan tahun lalu,” kata Faizal dalam acara BookTalk & Ngopi Sore di Pos Bloc, Jakarta.
Penurunan laba ini disebabkan oleh kebutuhan anggaran besar untuk investasi di sektor IT dan robotika, sejalan dengan upaya perusahaan untuk melakukan transformasi teknologi. “Laba tidak sebagus tahun lalu karena ada beberapa program yang membutuhkan investasi besar,” jelas Faizal. Investasi ini bertujuan untuk mengurangi biaya tetap dari pengeluaran pegawai yang membebani perusahaan.
Cara Mengecek Resi Pos Indonesia
Untuk memudahkan pelanggan, Pos Indonesia menyediakan cara mudah untuk mengecek resi pengiriman. Berikut langkah-langkahnya:
- Melalui Website Resmi Pos Indonesia:
- Buka situs web resmi di www.posindonesia.co.id.
- Cari kolom atau menu “Lacak Kiriman” atau “Cek Resi” di halaman utama.
- Masukkan nomor resi pengiriman di kolom yang disediakan.
- Klik tombol “Cari” atau “Lacak” untuk memulai proses pengecekan.
- Halaman berikutnya akan menampilkan status pengiriman paket Anda, termasuk lokasi terakhir paket dan perkiraan waktu sampai.
Dengan langkah-langkah transformasi digital ini, PT Pos Indonesia berkomitmen untuk menjadi lebih efisien dan kompetitif, siap menghadapi tantangan di era teknologi modern.