MERCUSUAR.CO – Aris Munaji (40), pengemis yang sedang viral lantaran vidio yang memperlihatkan aris kepergok berada di tempat karaoke sedang memangku seorang Lady Companion atau LC.
sontak aksinya pun mendadak membuat banyak warganet yang geram denganya, karena tingkahnya usai menjadi pengemis pada pagi hari.
Usut punya usut, ternyata Aris bukan berasal dari keluarga miskin. Dia disebut sebagai orang dengan ekonomi yang berkecukupan.
Dilansir Surya.co.id kediaman keluarga Aris di Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, bisa dibilang cukup bagus. Bahkan lebih bagus dari kebanyakan rumah warga setempat. Rumah keluarganya berbentuk joglo dengan atap genting yang tinggi. Temboknya bercat warna krem dan lantainya berkeramik.
Kepala Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Pandoyo, mengatakan bahwa Aris memang berasal dari keluarga yang tergolong berkecukupan.
Pandoyo menduga ia salah pergaulan sampai mengemis di lampu merah. Dia mengatakan, Aris memiliki kondisi “keterbatasan” fisik maupun mental yang mungkin mendorongnya mencari jati diri dengan cara yang salah.
“Sehingga jatuhnya malah karaokean di tempat hiburan malam itu. Itu karena salah pergaulan dalam mencari jati diri saja,” ucap dia.
Pandoyo berani memastikan bahwa narasi yang mengatakan bahwa Aris selama ini mengemis hanya untuk berfoya-foya di tempat hiburan malam tidak tepat.
“Saya klarifikasi. Saya berani mengatakan itu (hasil mengemis) bukan untuk karaoke. Baru kali ini juga saya dengar dia ke tempat karaoke,” tandas dia.
Aris sendiri juga menegaskan bahwa dia baru kali pertama ke tempat karaoke. Itu pun karena diajak teman. “Baru pertama kali karaokean. Saya diajak teman. Bukan dari hasil ngamen atau ngemis. Itu uang pribadi teman saya. Saya tidak ikut keluar uang,” ujar dia.
Namun, bagaimanapun Aris mengaku kapok dan menyesal. Dia malu karena videonya tersebar di media sosial dan media massa.
“Saya nggak tahu siapa yang memfoto dan memvideo sampai beritanya tersebar seperti itu. Saya juga tidak tahu yang merekam saat mengemis siapa,” ungkap dia.
“Baru pertama kali karaokean. Saya diajak teman. Bukan dari hasil ngamen atau ngemis. Itu uang pribadi teman saya. Saya tidak ikut keluar uang,” ujar dia.
Namun, bagaimanapun Dia mengaku kapok dan menyesal. Dia malu karena videonya tersebar di media sosial dan media massa.
“Saya nggak tahu siapa yang memfoto dan memvideo sampai beritanya tersebar seperti itu. Saya juga tidak tahu yang merekam saat mengemis siapa,” ungkap dia.
Dia mengaku mendapat penghasilan antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per hari dari hasil mengemis. “Terpaksa (mengemis) karena belum ada pekerjaan. Sudah tiga kali ditangkap Satpol PP. Tapi saya kapok. Setelah ini mau cari pekerjaan meskipun belum tahu kerja apa,” ucap Aris.