Inilah Pesan Ketua DPD Golkar I Jateng M. Saleh Saat Musda Partai Golkar Karanganyar

8f9bd01f 1f13 42d1 b0dc 8b15dcb4a71d

MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Tengah mengambil langkah progresif dalam mekanisme pemilihan kepengurusan di tingkat kabupaten/kota.

Ketua DPD Golkar Jawa Tengah, M. Saleh, mengungkapkan bahwa partai berlambang beringin ini secara konsisten mengedepankan jalur musyawarah mufakat dan meninggalkan praktik voting atau “perang suara” yang kerap memicu perpecahan internal.

Bacaan Lainnya

Hingga saat ini, 19 Musyawarah Daerah (Musda) di tingkat kabupaten telah selesai dilaksanakan dengan hasil musyawarah mufakat.

“Walaupun voting itu tidak diharamkan, tapi kita kedepankan musyawarah mufakat, karena musyawarah itu kan artinya harus saling memberi dan saling menerima,” ujar M. Saleh usai membuka Musda DPD II Golkar Karanganyar, Sabtu (18/10).

Lebih lanjut M. Saleh menjelaskan, langkah ini ditempuh untuk menghilangkan bias dan dampak negatif yang sering terjadi pasca-Musda, di mana kader yang kalah voting cenderung pindah partai, menjadi calon legislatif di partai lain, atau memilih tidak aktif lagi di Golkar. Dengan musyawarah mufakat, kader potensial diajak berembuk untuk mengisi posisi strategis seperti Ketua Harian, Sekretaris, Bendahara, atau Wakil Ketua.

Selain menghindari perpecahan, Golkar Jateng juga fokus pada peremajaan struktur kepengurusan. DPD Provinsi telah memberi contoh dengan komposisi pengurus berusia 20 sampai 50 tahun mencapai 70%, sementara yang berusia di atas 51 tahun hanya 30%.

“Kita berharap teman-teman kabupaten, teman-teman kecamatan juga bisa meniru,” katanya, menekankan pentingnya mengedepankan generasi muda untuk aktif.

M. Saleh beralasan bahwa berdasarkan data BPS, pemilih muda (51% sampai 55%, tergantung kabupatennya) akan mendominasi Pemilu 2029. “Jadi kalau kita masih bernostalgia dengan masa lalu, ya kita sulit,” tegasnya.

Untuk pengurus yang baru, penekanan utamanya adalah memperbanyak kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa kehadiran partai benar-benar dirasakan oleh masyarakat, seperti melalui santunan anak yatim dan pembagian sepatu bagi anak-anak sekolah yang kurang mampu.

Khusus untuk DPD Golkar Kabupaten Karanganyar, M. Saleh membenarkan bahwa pendaftaran hanya diisi oleh satu nama, yaitu Ilyas Akbar Almadani.

“Artinya kan yang lain kan tidak ada lawan. Mekanisme Musda persidangan tetap harus jalan. Yang kita rubah sekarang adalah kita mengedepankan musyawarah mufakat daripada voting,” pungkasnya, menegaskan kembali komitmen DPD Golkar Jateng dalam menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah tanpa menghilangkan aspek demokratis. (hrs)

Pos terkait