PURBALINGGA Mercusuar.co – Hujan deras disertai angin kencang di Kabupaten Purbalingga menumbangkan dua batang pohon di desa Penican, Kecamatan Kemangkon, Senin (9/12/2024). Kedua pohon tersebut tumbang menimpa sebuah mushala dan gudang peralatan milik RT setempat.
Kapolsek Kemangkon Iptu Heri Iskandar mengatakan peristiwa pohon tumbang terjadi sekira pukul 15.15 WIB di Dukuh Pancasan, RT 23/8 Desa Panican, Kecamatan Kemangkon. Menurutnya, dari kejadian tersebut sebuah mushala milik keluarga Rudianto dan sebuah gudang yang digunakan sebagai peralatan RT setempat mengalami kerusakan.
“Akibat hujan deras disertai angin, dua pohon masing-masing jenis Albasia dan Pete roboh. Pohon roboh menimpa mushola dan gudang peralatan milik RT 23 RW 8 Desa Panican,” jelas Kapolsek.
Disampaikan, pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun akibat dari kerusakan atap musholla dan tembok gudang penyimpanan peralatan milik RT 23 di desa tersebut ditaksir kerugian mencapai Rp. 10 juta.
Dalam kesempatan tersebut Kapolsek juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada potensi pohon tumbang. Mengingat saat ini hujan deras disertai angin kerap turun di berbagai wilayah Kabupaten Purbalingga.
Sementara itu, sejumlah relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pramuka Peduli, Baznas, PMI, RIF, dibantu personil Polsek dan Koramil Kemangkon melakukan asesmen untuk menyingkirkan pohon tersebut dari atap musholla dan gudang penyimpanan peralatan RT yang tertimpa.
Ketua Gerakan Pramuka Peduli Kwarcab Kabupaten Purbalingga, Edi, mengatakan, pihaknya mendapat laporan adanya pohon tumbang yang menimpa musholla pada pukul 18.00 petang. Dengan gerak cepat pihaknya bersama relawan lain langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan asesmen.
“Kita mendapat laporan jam enam petang. Seketika itu kita berkordinasi dan langsung menuju TKP,” katanya.
Ia juga menyampaikan, untuk menyingkirkan dua batang pohon yang tumbang tersebut dibutuhkan kerja keras. Pihak relawan harus memotong kayu dan menyeretnya dari atap musholla dan gudang dengan menggunakan 5 buah lampu tembak dan 7 buah gergaji mesin yang sudah dipersiapkan oleh masing-masing kelompok relawan.
“Yang kita lakukan adalah menyingkirkan pohon. Karena pohon ini menimpa atap dan merusak sebagain gudang di sebelah mushola,” ujarnya.
Sementara dari keterangan yang dihimpun mercusuar.co, di RT 23/8 desa setempat terdapat 6 batang pohon yang tumbang kabupaten hujan yang disertai angin kencang tersebut. Di samping dua pohon yang menimpa musholla, terdapat 4 pohon Albasia milik keluarga Rahayu Sutarmi.
Namun karena ke empat pohon tersebut tidak berdampak pada kerusakan atau kerugian pada lingkungan, maka pihak relawan tidak melakukan asesmen. Melainkan pihak pemilik kebun tempat robohnya pohon-pohon tersebut yang akan menanganinya sendiri.(Angga)