MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Sudah menjadi tradisi di tanah Jawa, hadirnya bulan Sura atau bulan Mukharom tahun baru Hijriyah, warga masyarakat di Tanah Jawa melaksanakan sebuah ritual Ruat Bumi. Secara lazim pelaksanaan ruat bumi adalah ritual doa selamatan dengan cara potong tumpeng dan dilanjutkan pementasan wayang kulit di siang hari.
Sebagaimana dengan hadirnya tahun baru 1445 Hijriyah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Purbalingga bersamaan dengan peringatan Hari Lahir PKB ke 25 juga berkesempatan menggelar ruat bumi dengan pagelaran wayang kulit di siang hari dengan tema Ngruat Sirnane Kertaning Bumi.
“Ritual ini mengandung maksud membersihkan sukerta (penyakit-Red) yang ada di atas bumi. Tujuannya agar kehidupan manusia dan lingkungannya aman, tidak banyak terjadi marabahaya,” ujar dalang Ki Sutomo Rekso Budoyo, dalang muda asal desa Selakambang, kecamatan Kaligondang sebelum naik ke panggung pementasan wayang kulit di aula kantor sekretariat PKB Kabupaten Purbalingga, Minggu (23/7/2023).
Ki Sutomo Rekso Budoyo mengatakan, pagelaran wayang kulit ini sudah menjadi tradisi di tanah Jawa, khususnya saat hadirnya bulan Sura atau Mukharom pada tahun baru Hijriyah. Ritual ini dilaksanakan sebagai rasya syukur hadirnya tahun baru Hijriyah dan juga sebagai ritual memohon kepada Tuhan agar kehidupan di muka bumi dijaga keselamatannya.
“Ruat bumi itu sebagai media untuk memanjatkan doa syukur atas nikmat hidup yang telah dijalani, sekaligus juga sebagai doa selamat pada kehidupan berikutnya,” katanya.
Namun karena terkait 2023 juga menjadi tahun politik di tanah air Indonesia, ruat bumi yang dilaksanakan di kantor DPC PKB Kabupaten Purbalingga menurut Ki Sutomo diharapkan ruat bumi kali ini bisa menjadi doa keselamatan dan kedamaian bumi dari pengaruh Pesta demokrasi yang akan datang.
“Ruat bumi kali ini juga saya tujukan kepada kondisi bumi saat ini. Agar menjadi permohonan ketentraman, kedamaian masyarakat menjelang pemilu yang akan datang. Caleg (Calon Legislatif-red) jangan sampai terjadi perselisihan antara caleg, utamanya caleg dari PKB. Walau bersaing mereka harus lebih mementingkan kerja sama membesarkan PKB,” ungkap salah satu caleg PKB dapil 5 ini.
Terkait rangkaian acara peringatan tahun Baru 1445 Hijriyah, Ketua DPC PKB Kabupaten Purbalingga, Mukhlis dalam jumpa persnya mengatakan kegiatan pentas wayang kulit ruat bumi tersebut merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Lahir (Harlah) PKB ke-25 di kabupaten Purbalingga.
“Ini rangkaian kegiatan puncak harlah PKB yang ke 25. Disamping ruat bumi, nanti malam juga akan ada pentas wayang kulit,” katanya.
Sebelumnya, Mukhlis menjelaskan, DPC PKB Kabupaten Purbalingga memberikan santunan anak yatim piatu dan menyerahkan satu unit mobil Ambulan kepada Klinik NU Bukateja.(Angga)