MERCUSUAR.CO, Semarang – Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) sukses melaksanakan Webinar Series: Pharma-speak 3rd, dengan tema “Transforming Pharmacist in The Digital Era” pada hari Sabtu (7/10/2023) lalu. Acara dilaksanakan secara hybrid di Aula Fakultas Farmasi Kampus 2 Unwahas dan juga zoom meeting.
Acara dibuka oleh ketua panitia sekaligus Ketua Program Studi Profesi Apoteker Junvidya Heroweti yang menyampaikan bahwa acara tersebut dapat memberikan gambaran kepada para calon apoteker “calon apoteker harus peka dan adaptif terhadap perkembangan teknologi saat ini,” ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Dekan Fakultas Farmasi Maulita Cut Nuria yang menyampaikan bahwa sejak pandemi COVID-19 terjadi, menuntut farmasis bisa beradaptasi dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan menggunakan media digital.
“Oleh karena itu penting untuk menerapkan sistem digital secara menyeluruh dan komprehensif kepada para tenaga kesehatan,” jelasnya.
Lebih lanjut Maulita Cut Nuria menjelaskan, jika antusiasme peserta webinar sangat tinggi, baik yang mengikuti kegiatan secara luring maupun daring yang ditunjukkan dengan aktifnya diskusi selama acara berlangsung. Ia menjelaskan jika peran farmasis sebagai pembuat, penjamin dan pemberi informasi terkait obat sangat penting.
“Saat ini farmasis dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan jaman di era revolusi industri 5.0. PSPA Unwahas sebagai salah satu prodi di Unwahas juga turut aktif dalam mempersiapkan mahasiswa untuk mengikuti perkembangan teknologi yang terus meningkat dengan menitikberatkan pada integrasi antara teknologi canggih dan inovasi, yang dapat mendorong perkembangan sistem produksi yang lebih efisien, fleksibel, berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan,” pungkasnya.
Selain itu juga untuk menciptakan sistem produksi sediaan farmasi yang lebih adaptif terhadap perubahan permintaan pasar, lebih berfokus pada pengalaman pelanggan, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang terbatas yang disokong oleh kemudahan digital.
Acara yang dihadiri oleh mahasiswa profesi apoteker, mahasiswa S1-Farmasi dan juga dosen Fakultas Farmasi Unwahas menghadirkan tiga orang narasumber dari praktisi apoteker.
Narasumber Daud Abadi (Deputy Director External Relation PT. Konimex), menyampaikan materi Efisiensi Produksi Berbasis Digital di bidang industri akan mempermudah pembuatan sediaan farmasi yang bermutu.
“Pandemi Covid-19 telah menyoroti ketersediaan obat-obatan berkualitas, perlunya memikirkan kembali metode dan pendekatan cara kerja, termasuk kerentanan rantai pasokan global. Akselerasi menuju Pharma 5.0 pada akhirnya bertujuan untuk membuat industri farmasi nasional lebih dapat bertahan di masa depan, tangguh, berkelanjutan, dan berpusat pada manusia,” ujarnya.
Sementara itu, narasumber kedua Farrouk Meralli sebagai Chief Executive Officier at SwipeRx menyuguhkan kemudahan Akses Layanan Farmasi yang bisa diakses melalui aplikasi digital.
“Aplikasi ini dapat diakses dimanapun serta kapanpun dibutuhkan oleh pengguna. SwipeRx sebagai platform penyedia layanan informasi obat dapat membantu farmasis dalam mencari informasi obat serta berkomunikasi langsung dengan apoteker. SwipeRx merupakan salah satu inovasi dalam perkembangan teknologi berbasis 5.0,” terangnya.
Sebagai narasumber ketiga adalah Ridlo Pahlavi sebagai praktisi yang bekerja di RSUP Dr. Kariadi yang menyampaikan bahwa pelayanan farmasi klinis sudah berkembang dalam bentuk telemedicine, “bagaimana komunikasi dengan tenaga farmasis tanpa ada jarak dan melalui suatu media online. Penerapan telemedicine ini membuat tidak ada celah bagi pasien untuk tidak mendapatkan informasi obat,” tandasnya.(day)