MERCUSUAR.CO-Hari ini, Jumat, tanggal 5 April 2024, pasar emas global diramalkan akan melanjutkan penguatannya dan mengukir rekor harga tertinggi setelah menutup perdagangan Selasa dengan kenaikan yang signifikan. Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spot ditutup naik sebesar 0,8% menjadi US$2,268.44 per ons, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$2,276.89. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga mengalami kenaikan sebesar 1,1% menjadi US$2,281.8 per ons.
Tim analis Monex Investindo Futures memperkirakan bahwa kenaikan harga emas masih akan berlanjut, mencatat bahwa tren kenaikan harga emas belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Pada hari Selasa kemarin, harga emas melonjak hampir US$30 dan telah mengalami kenaikan selama enam hari berturut-turut dengan total kenaikan mencapai US$115. “Pada pembukaan perdagangan hari Rabu (5/4/2024), harga emas kembali naik mencapai US$2.288,26 per troy ons, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa baru,” kata Monex dalam riset harian mereka.

Faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas kali ini adalah meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven sebagai respons terhadap eskalasi tensi geopolitik di Timur Tengah. Serangan terhadap Kedutaan Besar Iran di Suriah oleh Israel pada awal pekan lalu telah memicu ketegangan yang semakin meningkat, dengan Iran mengancam untuk melakukan pembalasan terhadap Israel. Di samping itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed) juga tetap menjadi salah satu faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas.
Menurut data dari FedWatch, pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 66% bahwa suku bunga akan dipangkas pada bulan Juni mendatang. Selain The Fed, bank sentral utama lainnya juga diperkirakan akan mengikuti langkah serupa dalam memangkas suku bunga. Hal ini memberikan sentimen positif bagi harga emas, yang merupakan aset tanpa imbal hasil. Penurunan suku bunga akan mengurangi biaya oportunis dalam berinvestasi emas, sehingga menambah daya tariknya.
Namun, meskipun pasar emas masih dalam tren yang sangat bullish, kemungkinan adanya konsolidasi mungkin terjadi di masa mendatang. Hal ini disebabkan oleh pergeseran kembali ke pandangan yang lebih hawkish terhadap kebijakan Federal Reserve. Meski demikian, para analis tetap yakin bahwa tren kenaikan harga emas akan berlanjut dalam jangka panjang.
Dengan demikian, pelaku pasar akan terus memantau perkembangan geopolitik dan kebijakan moneter sebagai faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga emas di masa mendatang.