Mercusuar.co, Purbalingga – Gula kelapa kristal organik produksi para perajin lokal di Kabupaten Purbalingga kini menjadi incaran berbagai negara maju, termasuk Amerika Serikat, Belanda, Australia. Hal tersebut diungkapkan Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif saat melepas armada ekspor gula kelapa kristal ke Amerika sebanyak 25 ton yang dilakukan oleh CV Bunga Palm di halaman pendopo Dipokusumo, Rabu (10/9/2025).
“Kualitas gula kelapa kristal organik dari Purbalingga disebut-sebut jauh lebih baik dibandingkan daerah lain,” ungkap Bupati Fahmi.
Menurut Bupati, Komoditas unggulan asal Purbalingga kembali mencuri perhatian pasar internasional. Saat ini permintaan pasar dunia terhadap gula kelapa kristal organik asal Purbalingga telah mencapai sekitar 8.000 ton per tahun, dan sebagian besar telah dilayani melalui skema ekspor langsung (direct export) dari produsen ke negara tujuan.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga, lanjut Fahmi, berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri gula kelapa organik, termasuk melalui fasilitasi sertifikasi organik yang menjadi syarat penting untuk menembus pasar ekspor.
“Dengan sertifikasi organik, kita bisa meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi standar internasional. Pemkab siap untuk membantu dan mendorong untuk itu,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya membangun link and match dengan kementerian terkait seperti Kementerian Perdagangan agar pelaku usaha lokal bisa mengetahui permintaan pasar secara real time, dan menyesuaikan produk sesuai kebutuhan global.
Sementara itu, direktur utama CV Bunga Palm, Dr. Dikta Zanwar Arifin selaku pengelola ekspor gula kelapa kristal (gula semut) dari Purbalingga mengatakan, pengiriman gula semut (gula kelapa kristal) ke berbagai negara, termasuk Amerika bukan saja sebagai tonggak penting bagi CV Bunga Palm sendiri, tapi juga menjadi simbol komitmen kabupaten Purbalingga untuk mendukung produk lokal berdaya saing global.
“Produk gula kelapa semut organik yang diekspor telah memenuhi standar internasional dan produksi tetap mengedepankan ramah lingkungan serta memberdayakan petani lokal,” ungkap Dikta Zanwar Arifin
Selain melakukan expor gula semut (gula kelapa kristal) ke banyak negara pengimpor, termasuk Amerika yang sat ini mengimpor 25 ton dari CV Bunga Palm, pihaknya juga akan menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Keping Mas Desa Tangkisan, kecamatan Mrebet dan KUB Nira Mas Desa Karang Jengkol, Kecamatan Kutasari.
Dikta mejelaskan, pemberian CSR tersebut merupakan wujud nyata dukungan perusahaan terhadap para pengrajin atau petani gula kelapa di kabupaten Purbalingga. Dengan harapan kualitas dan produktivitas gula kelapa terus meningkat dan juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Adapun bentuk bantuan CSR tersebut, yakni 1.800 bibit kelapa kepada Desa Tunjungmuli, 1.500 untuk Des Tangkisan, dan 1.300 untuk Desa Karangjengkol. Total keseluruhan Sebanyak 4.600 bibit kelapa.
Kemudian bantuan berupa alat produksi untuk desa Tangkisan yakni Pongkor (4.000 pcs), Jerigen (300 pcs), Saringan (250 pcs), Soled Kayu (250 pcs), Ember laru (150 pcs), Sabit sadap (300 pcs) dan Wajan (300 pcs). Untuk Desa Karangjengkol diberikan Pongkor sebanyak (4.250 pcs).
Untuk Desa Tangkisan juga diberikan kelenteng manggis (sebagai laru) sebanyak 5 ton. Kemudian tempat produksi berupa bak penyerapan limbah, seng galvalum, dapur pemdes higienes, serta asuransi AXA mandiri sebanyak 207 polis/penderes.(Angga)