MERCUSUAR.CO, Jakarta , 27 Juni 2024 – Dua perusahaan besar asal Eropa, Eramet dari Prancis dan BASF dari Jerman, memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek investasi mereka dalam pengembangan pemurnian nikel-kobalt di Weda Bay, Halmahera Tengah. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak mengingat besarnya potensi proyek tersebut dalam mendukung rantai pasok baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).
Perjanjian 2020 dan Nilai Investasi Besar
Pada tahun 2020, Eramet dan BASF menandatangani perjanjian untuk melakukan studi kelayakan pembangunan pabrik nikel-kobalt. Proyek ini dirancang untuk memperkuat rantai pasok baterai EV dengan nilai investasi mencapai US$ 2,6 miliar. Pabrik ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung industri baterai EV di kawasan Asia Tenggara.
Alasan Pembatalan dan Dampaknya
Namun, pertumbuhan penjualan baterai EV di Asia Tenggara yang terbilang lambat menjadi alasan utama di balik keputusan kedua perusahaan tersebut untuk menghentikan proyek ini. BASF telah menyatakan bahwa mereka akan menghentikan semua kegiatan terkait proyek di Weda Bay. “Pasokan bahan baku penting yang aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan untuk produksi bahan aktif katoda prekursor, yang mungkin juga berasal dari Indonesia, tetap penting untuk pengembangan masa depan bisnis bahan baterai kami,” ujar Dr. Daniel Schonfelder, Presiden divisi BASF Catalysts, dikutip dari Mining Technology berdasarkan laporan Bloomberg.
Anup Kothari, Anggota Dewan Direktur Eksekutif BASF, menambahkan bahwa sejak dimulainya proyek di Weda Bay, pasar nikel global telah berubah secara signifikan. “Secara khusus, opsi pasokan telah berevolusi dengan ketersediaan nikel kelas baterai BASF. Akibatnya, BASF tidak lagi melihat perlunya melakukan investasi yang begitu besar untuk memastikan pasokan logam yang kuat untuk bisnis bahan baterainya,” jelas Kothari.
Komitmen Eramet untuk Evaluasi Investasi Lain
Meskipun demikian, Eramet menyatakan komitmennya untuk tetap mengevaluasi potensi investasi lain di sektor nikel Indonesia untuk baterai EV. Perusahaan ini berjanji akan terus memberikan informasi terbaru kepada para pemangku kepentingan mengenai perkembangan selanjutnya. Keputusan ini menunjukkan bahwa meskipun proyek Weda Bay tidak dilanjutkan, Eramet masih melihat peluang besar dalam industri nikel di Indonesia.