WONOSOBO, Mercusuar.co – Angka putus sekolah yang masih cukup tinggi membuat anggota legislatif meminta keseriusan pemerintah daerah untuk menuntaskan. Angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Wonosobo, berdasarkan data tahun 2022 berjumlah sebanyak 3.301 anak. Ketua Komisi D DPRD Wonosobo Faizun yang membidangi masalah pendidikan menyampaikan pengentasan angka putus sekolah membutuhkan prioritas penanganan. “Angka putus sekolah di Wonosobo masih cukup tinggi sehingga kami berharap dituntaskan dengan melibatkan semua pihak,” katanya.
Salah satu cara untuk meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah menjadi 100 persen, berbagai program perlu ditempuh misalnya dengan melakukan sosialisasi secara massif ke pedesaan maupun lumbung-lumbung kecamatan yang secara akses pendidikan kurang memadai.”Masalah ini perlu didukung oleh seluruh elemen masyarakat,” jelasnya.
Dijelaskan sesuai visi Wonosobo berdaya saing, maju dan sejahtera, selain anak didik guru harus kompetitif agar pendidikan Wonosobo lebih maju dari sisi kualitas dan kuantitas.
Pihaknya mengapresiasi atas kiprah seluruh insan pendidikan di Wonosobo yang sudah berupaya menjangkau setiap pelosok kabupaten.
Faizun menjelaskan tantangan saat ini antara lain bagaimana menciptakan kenyamanan belajar-mengajar di lingkungan sekolah dan menampilkan sesuatu yang menonjol di sekolah-sekolah serta menciptakan ghirah pendidikan yang berbeda. Hal ini menurutnya menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak tamat SD atau pendidikan sederajat untuk bersekolah di SMP/MTS. Langkah penting lainnya adalah dengan membangun komunikasi dan koordinasi antara sekolah dengan pemerintah desa, melibatkan kepala desa sebagai pemangku wilayah desa dimana mereka yang putus sekolah diarahkan untuk melanjutkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Wonosobo, Tono Prihantoro menyampaikan, bentuk komitmen Pemkab untuk melakukan penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) melalui Program Wonosobo Pintar diwujudkan melalui gerakan aksi Mayo Sekolah yang fokus mengentaskan ATS kembali bersekolah. “Melalui program mayo sekolah yang dicanangkan bupati, Alhamdulillah ada beasiswa bagi anak yang ingin melanjutkan sekolah. Program itu sudah berjalan tahun lalu dan di 2023 ini dilanjutkan,” ujarnya.
Mayo Sekolah merupakan upaya Pemkab Wonosobo membangkitkan kembali semangat anak untuk terus belajar mengenyam pendidikan. Sebab pendidikan menjadi jembatan dalam membentuk kualitas Sumber Daya Manusia yang berkualitas. “Kami berharap jumlah ATS akan terus berkurang seiring dengan upaya dari seluruh pihak terkait dalam memberikan edukasi dan sosialisasi serta pemberian beasiswa, sehingga memotivasi anak-anak untuk kembali bersekolah,” tandasnya.(mag)