MERCUSUAR.CO, Yogyakarta – Para wakil rakyat di DPRD DIY minta supaya APBD dan Dana Keistimewaan fokus untuk penanganan dampak Covid-19.
Salah satunya untuk memberi dukungan sarana dan prasana serta bantuan bagi masyarakat yang disesuaikan dengan alokasi dana Pemerintah Pusat.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengungkapkan hal itu usai rapat daring bersama lembaga terkait.
Pihaknya merekomendasikan alokasi APBD dan Danais difokuskan untuk menanggulangi penanganan dampak Covid-19 termasuk dukungan guna seluruh operasi pencegahan penyakit menular tersebut.
“Setelah analisa laporan dari semua pihak, Komisi A DPRD DIY merekomendasikan APBD dan Danais fokus saja guna penanganan dampak pandemi, dukungan sarana prasarana serta bantuan bagi rakyat yang diselaraskan alokasi dana dari Pemerintah Pusat,” tandas Eko.
Eko menjelaskan ada enam poin catatan, saran rekomendasi Komisi A yaitu Pemda DIY harus bekerja lebih keras lagi mengedukasi masyarakat dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat sesuai dengan kearifan lokal.
Ia juga mendukung Pemda DIY bekerja sama dengan Polri, Kejaksaan, TNI, Kehakiman dengan melakukan pendekatan dan penegakan hukum.
”Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi teladan, pelopor dalam penegakan protokol kesehatan,” tegasnya.
Merekomendasikan Pemda DIY menyusun Data masyarakat yang terdampak secara ekonomi, sosial, kesehatan untuk mendapatkan bantuan sosial diselaraskan dengan bantuan dari Pemerintah Pusat, Pemda Kab/kota dan Pemerintah Desa.
Catatan lain, Dewan merekomendasikan Pemda DIY untuk meningkatkan sarana dan prasana, kualitas serta SDM untuk mendukung pelayanan kesehatan.
Petugas yang melayani di rumah sakit, puskesmas, shelter maupun pendampingan isolasi mandiri di puskesmas perlu memperoleh dukungan.
Ia juga menyarankan untuk mengurangi dampak psikologis, merekomendasikan Pemda DIY membuat krisis center dan trauma healing.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara melaporkan selama empat hari pelaksanaan PPKM Darurat, 3-20 Juli 2021, tingkat mobilitas masyarakat di Provinsi DIY cukup tinggi.
Ia menargetkan mengurangi mobilitas hingga 50 persen. Pengurangan mobilitas merupakan salah satu kunci penurunan Covid-19.