MERCUSUAR.CO – Penguatan dolar dan indeks saham utama AS membuat, emas berjangka ditutup sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).
Untuk pengiriman Februari, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 2,9 dolar AS atau 0,16 persen, menjadi ditutup pada 1.808,80 dolar AS per ounce.
Sementara di pasar spot, emas diperdagangkan stabil di 1.807,50 dolar AS per ounce pada pukul 18.39 GMT.
Jumat kemarin, pasar AS ditutup untuk liburan perayaan Natal, yang mana penguatan dolar dan indeks saham diimbangi risiko baru terhadap pertumbuhan ekonomi global dari meningkatnya kasus varian virus corona Omicron.
Optimisme bahwa gelombang terbaru dari pandemi Covid-19 yang dipicu oleh varian Omicron tidak akan mengganggu perekonomian telah membantu mendorong pasar saham lebih tinggi di sesi terakhir, sekaligus meredam permintaan pasar untuk aset safe heaven emas.
Namun demikian, emas berhasil bertahan di atas harga yang signifikan secara psikologis pada 1.800 dolar AS pada awal hingga minggu terakhir perdagangan pada tahun 2021, analis pasar mencatat.
Prospek emas pada kuartal pertama 2022 positif, dengan pendorong utama inflasi, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
“Dukungan yang mendasarinya datang dari kekhawatiran inflasi, kecenderungan Fed untuk kebijakan moneter yang sedikit lebih ketat tampaknya telah sedikit menenangkan pedagang emas,” kata Wyckoff.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi.
Sementara untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 4,9 sen atau 0,21 persen, menjadi ditutup pada 22,899 dolar AS per ounce.
Kemudian, platinum untuk pengiriman Januari turun 5,9 dolar AS atau 0,61 persen, menjadi ditutup pada 969,2 dolar AS per ounce.