MERCUSUAR.CO, Semarang – Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam, menerangkan bahwa, hari ini sesuai informasi yang disampaikan Pak Presiden, kami menindaklanjuti arahan presiden untuk melakukan vaksinasi booster.
Menurutnya, Kota Semarang sudah memenuhi syarat untuk melakukan vaksinasi booster. Vaksinasi dosis pertama (V1) untuk lansia di ibu Kota Jawa Tengah sudah lebih dari 60 persen. Secara global, vaksinasi sudah lebih dari 70 persen.
Dinas Kesehatan Kota Semarang pun sudah membuka pendaftaran vaksinasi booster. Moh Abdul Hakam, menyebutkan ada beberapa persyaratan warga untuk bisa mengikuti vaksinasi booster yaitu jarak vaksin dosis kedua sudah lebih dari enam bulan dan memiliki e-ticket booster pada pedulilindungi.
Pendaftaran vaksinasi booster dilakukan melalui laman victori.semarangkota.go.id/info.
“Di victory akan upload kuota masing-masing puskesmas, misal 50 atau 100. Nanti yang set teman-teman faskes,” jelasnya, Rabu (12/1).
Vaksinasi booster di Kota Semarang dilakukan di 37 puskesmas dan beberapa rumah sakit antara lain Telogorejo, Panti Wilasa, RSUD Wongsonegoro, dan Poltekkes. Rencananya, Dinas Kesehatan juga akan membuka layanan vaksinasi booster di Mal Tentrem.
Dia menyebutkan, ada 250 ribu sasaran yang sudah bisa mengikuti vaksinasi booster. Pihaknya menggunakan stok logistik yang ada di Dinkes sembari menunggu alokasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Ada beberapa jenis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi booster antara lain Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna. Pemberian vaksin booster berbeda dengan vaksinasi dosis pertama maupun kedua.
Astrazeneca sebanyak 0,25 mililiter diperuntukan bagi masyarakat menerima vaksin dosis pertama dan kedua jenis Sinovac. Pfizer sebanyak 0,15 mililiter bagi masyarakat menerima vaksin dosis pertama dan kedua jenis Sinovac. Moderna sebanyak 0,25 mililiter untuk masyarakat menerima vaksin dosis pertama dan kedua jenis Astrazeneca.
“Yang dipakai untuk booster ada lima Sinovac, Pfizer, Moderna, Astrazeneca, Sinopharm. Yang sudah siap logistiknya ada Astrazenca, Moderna, dan Pfizer. Itu terbukti aman. Pemberian dosis kan separo dari V1 dan V2,” paparnya.(dj)