Mercusuar.co, WONOSOBO – Sosialisasi terkait pembentukan desa pancasila yang diselenggrakan di Desa Kadipaten, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, pada Selasa (5/11/2024). Sosialisasi mengenai konsep Desa Pancasila yang menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki nilai-nilai yang sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di tengah keragaman budaya dan etnis yang ada. Dalam sambutan tersebut, Heri Basuki selaku Kepala Desa Kadipaten menjelaskan bahwa, tujuan dari Desa Pancasila adalah untuk mengembalikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan masyarakat, sekaligus membangun desa yang tidak hanya majemuk secara budaya tetapi juga kompak dalam kebersamaan. Heri menekankan bahwa nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan musyawarah untuk mufakat harus terus dihidupkan sebagai bagian dari identitas desa.
“Dengan menjadikan Desa Kadipaten sebagai bagian dari Kampung Pancasila, kami ingin menjadikan desa ini sebagai laboratorium toleransi. Di sini, masyarakat yang berbeda latar belakangnya, baik suku, agama, maupun budaya, bisa hidup berdampingan dengan saling menghargai. Ini adalah cerminan kebhinekaan yang sesungguhnya,” ujar Heri.
Selain itu, Haqi selaku budayawan yang juga memberikan paparan dalam sosialisasi tersebut menjelaskan bahwa Desa Kadipaten merupakan salah satu dari enam desa di Kabupaten Wonosobo yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Kampung Pancasila.
Program Kampung Pancasila ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila di tengah masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda yang perlu dikenalkan dengan pentingnya nilai-nilai tersebut. Haqi menambahkan bahwa pembentukan Kampung Pancasila merupakan langkah strategis untuk memperkenalkan kembali ideologi negara yang menjadi pemersatu bangsa. Dengan adanya program ini, diharapkan warga desa semakin memahami dan mengamalkan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, sosial, hingga ekonomi.
Kampung Pancasila bukan sekadar sebuah label, tetapi sebuah komitmen untuk menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi sangat relevan, mengingat Kabupaten Wonosobo memiliki keberagaman yang sangat tinggi, baik dari segi suku, agama, maupun budaya. Melalui program ini, diharapkan kesadaran terhadap Pancasila sebagai dasar negara semakin melekat dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
Program ini juga memberikan ruang bagi warga untuk lebih aktif dalam menjaga kebersamaan dan keharmonisan antarwarga meskipun ada perbedaan yang mencolok.
“Desa kami, seperti desa-desa lainnya yang terlibat dalam Kampung Pancasila, memiliki banyak perbedaan. Namun, kami belajar untuk saling menerima dan hidup rukun. Ini yang ingin kami tunjukkan kepada dunia bahwa Pancasila bukan hanya slogan, tapi menjadi prinsip hidup kami,” jelas Haqi.
Sosialisasi ini mendapat sambutan yang antusias dari masyarakat setempat, yang merasa bangga menjadi bagian dari gerakan besar ini. Banyak warga yang berharap program ini dapat terus berkembang, sehingga generasi muda dapat lebih menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.(Gen)