MERCUSUAR.CO, Jakarta – Calon wakil presiden nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menegaskan bahwa KPU RI lalai karena terjadi kebocoran data yang mencakup 204 juta data pemilih dan dilaporkan dijual. Oleh karena itu, Cak Imin menyatakan pentingnya partisipasi semua elemen masyarakat untuk memantau data pemilih yang terdaftar di KPU RI.
“Ya ini menunjukkan keteledoran. Kita harus kontrol terus KPU,” kata Cak Imin di Gatot Subroto pada Rabu malam (29/11).
Dia menekankan bahwa semua pihak perlu mendukung KPU dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyelenggarakan Pemilu 2024 secara lancar dan tertib. Dia memperingatkan agar tidak ada pihak yang berusaha menghambat jalannya pesta demokrasi dengan cara yang curang.
“Bantu KPU sukseskan pemilu, karena ini menunjukkan bahwa ada upaya sistematis yang akan mengganggu pemilu,” jelas dia.
Diketahui bahwa akun dengan nama Jimbo di situs peretasan Breach Forums mengunggah dugaan bocoran data yang didapat dari situs KPU pada Senin (27/11) pukul 09.21 WIB. Akun tersebut menampilkan beberapa tangkapan layar dari situs pengecekan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di https://cekdptonline.kpu.go.id/.
Data yang berhasil dibobol meliputi nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, dan alamat. Pengunggah mengklaim memiliki lebih dari 250 juta data (252.327.304) dan menyediakan 500 ribu data sebagai sampel.
Sampel tersebut juga mencakup data pemilih yang berada di luar negeri. Penjahat siber ini menjual data tersebut dengan harga 2 BTC atau setara dengan US$74 ribu (Rp1,14 miliar).