Mercusuar.co, WONOSOBO – Pondok Diniyah Formal Al-Mubarok Manggisan, menjadi pondok pertama yang melakukan uji coba program makan gratis untuk santri, Senin (16/12/2024), bertempat di Kelurahan Manggisan Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo. Para santri menikmati makan siang gratis sebagai bagian dari program percontohan.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, hadir langsung untuk menyaksikan dan mendampingi jalannya uji coba. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa program makan gratis ini akan diperluas secara bertahap ke seluruh Indonesia mulai awal 2025.
“Semua siswa, termasuk santri, secara bertahap akan mendapatkan makanan bergizi gratis dari pemerintah. Program ini dimulai pada 1 Januari 2025, tetapi karena keterbatasan anggaran, pelaksanaannya akan dilakukan bertahap,” ujar Cak Imin.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 51 triliun untuk tahap awal pelaksanaan program makan gratis pada tahun 2025. Cak Imin berharap program ini dapat berjalan penuh dalam tiga hingga empat tahun mendatang, sehingga seluruh pelajar di Indonesia dapat menikmati makanan bergizi tanpa terkecuali.
“Semoga dalam tiga hingga empat tahun ke depan, tidak ada lagi siswa yang tidak mendapatkan makanan bergizi gratis,” tambahnya.
Menurut Cak Imin, teknis pelaksanaan program akan disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing wilayah. Khusus untuk pondok pesantren, program ini akan berbentuk dukungan dapur umum.
“Untuk pesantren, karena sifatnya terpusat, pemerintah akan menyediakan dapur umum yang mendukung satu kali makan per hari untuk sekitar 3.000 siswa. Kebutuhan lainnya akan menjadi tanggung jawab pesantren masing-masing,” jelasnya.
Meski demikian, Cak Imin menegaskan bahwa detail teknis program, termasuk variasi menu dan sasaran prioritas, akan disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional. Saat ini, simulasi terus dilakukan untuk memastikan program berjalan dengan baik. Untuk saat ini pemerintah sedang fokus untuk ujicoba untuk makan siang gratis.(Gen)