MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Wonosobo hanya melayani pengurusan dokumen kependudukan secara online. Kebijakan pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) secara online di masa pandemi ini dilakukan untuk meminimalisir kontak fisik masyarakat yang bisa mempercepat penyebaran Covid-19.
Sekretaris Disdukcapil Wonosobo Yusuf Hariyanto mengatakan, kepengurusan Adminduk melalui online seperti penerbitan akta kelahiran, Kartu Keluarga dan singkronisasi data bisa dilakukan dari rumah melalui layanan aplikasi whatsapp maupun mengisi persyaratan yang telah tercantum dalam website resmi milik Disdukcapil Wonosobo.
“Sekarang pelayanan kependudukan sudah lebih cepat karena semua berbasis online. Hanya perekaman E-KTP baru yang mewajibkan warga untuk datang ke kantor secara offline. Selain itu semuanya online. Terkait masih adanya antrean di halaman Disdukcapil itu warga yang mengambil dokumen yang sudah jadi,” jelas Yusuf, saat ditemui baru-baru ini.
Yusuf menjelaskan, seluruh masyarakat kini diharuskan untuk menyesuaikan diri dalam kepengurusan dokumen melalui online. Meski warga membawa dokumen lengkap ke Disdukcapil, untuk pelayanan offline sekarang sudah tidak dilayani. Menurutnya, semua dokumen yang diperlukan bisa dilihat masyarakat di website milik disdukcapil. Jika masih ada pertanyaan juga bisa diajukan melalui aplikasi whatsapp yang terlampir.
“Bisa dikatakan memang sedikit dipaksa. Kalau tidak seperti ini masyarakat tidak bisa menyesuaikan diri. Hampir semua orang kini sudah menggunakan handphone berbasis android maupun ios. Jika ada orang tua yang tidak paham dalam mengakses. Kan bisa dibantu anak atau tetangga mereka,” ujarnya.
Yusuf mengakui masih banyak hal yang perlu di evaluasi dalam penerapan pelayanan berbasis online. Sumber daya manusia yang terbatas membuat adanya keterlambatan pelayanan dalam mengurus dokumen kependudukan. Namun dia berharap, pelayanan online bisa terus dikembangkan sehingga paska pandemi Covid-19 pelayanan kependudukan bisa lebih baik.
“Saya akui terkadang ada keterlambatan pelayanan. Dalam sehari kadang terdapat 200 whatsapp masuk ke admin kami. Sedangkan SDM kita masih kurang. Tapi menurut saya dengan adanya pelayanan online ini masyarakat bisa lebih cepat mengurus data kependudukan. Bisa mereka lakukan hanya dengan duduk dari rumah,” pungkasnya.