MERCUSUAR.CO, Sleman – Asesmen standarisasi pendidikan daerah (ASPD) mata pelajaran matematika di SMPN 4 Depok Sleman dipastikan akan diulang. Keputusan ini diambil Tim Pencari Fakta (TPF) Disdikpora DIY setelah menemukan bukti adanya kebocoran soal.
Asesmen ulang dijadwalkan pada Kamis (15/4) besok dengan menggunakan paket soal yang baru. “ASPD matematika yang diulang hanya bagi siswa kelas IX SMPN 4 Depok. Dari hasil investigasi, kebocoran soal sifatnya terlokalisir, tidak menyebar ke sekolah lain,” kata anggota TPF, Timotius Aprijanto, Selasa, 13 April 2021.
Selain menjadwalkan ulang asesmen, tim investigasi juga memberikan rekomendasi kepada Dinas Pendidikan (Disdik) untuk menonaktifkan sementara kepala sekolah, dan guru matematika SMPN 4 Depok. Penonaktifan ini dilakukan sampai laporan akhir tim investigasi selesai.
“Kami simpulkan terjadi pelanggaran pakta integritas oleh kepala sekolah yang berperan sebagai anggota tim reviewer, dan pelanggaran kode etik guru oleh guru matematika sekolah bersangkutan. Selanjutnya, sanksi kami serahkan kepada Disdik Sleman,” kata Timotius yang menjabat Sekretaris 2 Dewan Pendidikan DIY.
Tim pencari fakta kasus ini berjumlah 9 orang terdiri dari unsur Disdik DIY dan kabupaten/kota, serta Dewan Pendidikan. Tim bertugas mulai Kamis, 8 April 2021 sejak laporan masuk.
Hasil laporan awal tim menyebutkan, kemungkinan pintu masuk bocornya soal berasal dari anggota tim reviewer yang tergabung dalam sebuah WA grup yang berisikan 12 anggota reviewer, dan 6 tim teknis. Tim reviewer sendiri diberi kewenangan mengakses naskah soal ASPD melalui login password yang diatur oleh tim teknis.
Dalam asesmen ini terdapat tiga paket soal acak. Dari hasil penelusuran lanjutan diketahui oknum Kepala SMPN 4 Depok mengirimkan file dokumen soal hasil review tersebut kepada guru matematika. Kemudian pada tanggal 23 Maret 2021, paket soal kompilasi itu dibahas melalui zoom meeting bertepatan jadwal pelajaran matematika.
Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya berharap kepercayaan publik terhadap pelaksanaan ASPD bisa dipulihkan. “ASPD tetap kita gunakan sebagai alat pemetaan terhadap capaian hasil proses belajar-mengajar. Saya harapkan masyarakat tetap tenang,” katanya.