MERCUSUAR, Wonosobo, 19 Juli 2024 – Pemerintah Kabupaten Wonosobo sedang berupaya keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai inisiatif strategis. Mulai dari reaktivasi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo hingga memperingati jasa para pendiri dan pahlawan Wonosobo, berbagai kegiatan digelar untuk memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong. Berikut adalah rangkuman kegiatan yang menjadi fokus utama Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dan jajarannya.
Pada Selasa (16/7/2024), Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Pengurus Cabang Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC IKA PMII) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Pendopo Selatan. Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan seperti Anggota DPD RI Dapil Jawa Tengah Abdul Kholik, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, PT KAI Daop 5 Purwokerto, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, BI Purwokerto, serta tokoh masyarakat.
Bupati Afif Nurhidayat menyambut baik wacana reaktivasi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo yang sudah muncul sejak lama. Menurutnya, reaktivasi ini merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi wisata dan perdagangan di Wonosobo. “Ini merupakan ide sangat bagus sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan Jawa Tengah Selatan (Jasela). Bagi Kabupaten Wonosobo, ini akan berdampak besar di sektor pariwisata dan pertanian, sehingga akan menyumbang besar bagi pertumbuhan ekonomi,” tutur Bupati Wonosobo.
Anggota DPD RI Abdul Kholik menambahkan, FGD ini membahas reaktivasi jalur kereta api dari sudut pandang masing-masing stakeholder. “Hal itu dilakukan dengan pertimbangan untuk menghidupkan pertumbuhan ekonomi, terutama sektor pertanian dan pariwisata. Jadi, ini sesuatu yang sudah berjalan dari waktu ke waktu sejak 2002, lanjut 2009, dan 2019 hampir dieksekusi. Namun, kemudian ada covid tertunda lagi, dan sekarang masuk di prioritas 3 hasil visibility tahun 2022,” ucapnya.
Bupati Afif menegaskan, pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten lain guna mempercepat reaktivasi ini. “Diskusi ini menjadi pemantik untuk mendorong kebijakan pemerintah mendatang untuk segera mereaktivasi jalur kereta. Kita ajak Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, tokoh masyarakat, mudah-mudahan akan bisa mempercepat yang tadinya rencana 2030, mudah-mudahan bisa diajukan 2025. Kita tindak lanjuti dengan gerakan kolaboratif dari semua pihak, semua lini akan kita dorong untuk bisa mengawal ini semua,” terang Afif.
Sebagai bagian dari rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar memimpin ziarah ke makam KH Asmorosufi di Sapuran Wonosobo pada Rabu (17/7/2024). Gus Albar menyampaikan bahwa ziarah ini bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai refleksi bagi semua masyarakat untuk melanjutkan perjuangan para pendiri. “Inspirasi dan impian besar mereka menjadi tugas dan kewajiban generasi saat ini, untuk mewujudkannya,” ujar Wabup. Selain itu, momentum ini juga sebagai media untuk merenung dan mengambil hikmah dari perjuangan para pendahulu. “Kita harus terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang telah mereka tanamkan. Semangat kebersamaan dan gotong royong harus menjadi landasan kita dalam membangun Wonosobo,” tambah Gus Albar.
Sebagai bagian dari peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah, Gabungan Pemuda Wonosobo (GPW) Temanggung dan Purworejo melaksanakan kegiatan bakti sosial di Desa Mungkung Kecamatan Kalikajar pada Kamis, 18 Juli 2024. Ketua GPW, Rochim, menyebutkan bahwa pada kegiatan ini pihaknya memberikan santunan kepada puluhan anak yatim piatu di Kecamatan Kalikajar. “Pada baksos kali ini kita memberikan santunan kepada kurang lebih 30 anak yatim-piatu yang berasal dari wilayah Desa Mungkung dan Kecamatan Kalikajar,” kata Rochim.
Kegiatan sosial semacam ini akan terus digelar setiap tiga bulan dengan sasaran anak yatim piatu di seluruh kecamatan di Kabupaten Wonosobo. Sementara itu, Kepala Desa Mungkung Utoyo menyambut baik baksos yang digelar oleh Gabungan Pemuda Wonosobo Temanggung dan Purworejo, serta mendoakan agar organisasi tersebut tetap solid.
Dari berbagai kegiatan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa Pemerintah Kabupaten Wonosobo tengah gencar memperkuat kolaborasi dan nilai kebersamaan untuk mencapai kemajuan daerah. Reaktivasi jalur kereta api hingga penghormatan kepada para pendiri dan kegiatan sosial adalah langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wonosobo.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Pengurus Cabang Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC IKA PMII) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Reaktivasi Jalur Kereta Api Purwokerto-Wonosobo sebagai Upaya Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Jasela (Jateng Selatan)” di Pendopo Selatan, Selasa (16/7/2024).
FGD yang juga dihadiri Anggota DPD RI Dapil Jawa Tengah Abdul Kholik, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, PT KAI Daop 5 Purwokerto, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, BI Purwokerto, dan tokoh masyarakat membahas potensi dan strategi reaktivasi jalur kereta api sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Wonosobo.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyambut baik wacana reaktivasi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo yang sudah muncul sejak lama. Menurutnya, dengan reaktivasi jalur kereta api menjadi langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi wisata dan perdagangan di Wonosobo. “Ini merupakan ide sangat bagus sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan Jawa Tengah Selatan (Jasela). Bagi Kabupaten Wonosobo, ini akan berdampak besar di sektor pariwisata dan pertanian, sehingga akan menyumbang besar bagi pertumbuhan ekonomi,” tutur Bupati Wonosobo.
Bupati Afif menegaskan, pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten lain, khususnya yang dilewati jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo guna mempercepat reaktivasi ini. “Diskusi ini menjadi pemantik untuk mendorong kebijakan pemerintah mendatang untuk segera mereaktivasi jalur kereta. Kita ajak Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, tokoh masyarakat, mudah-mudahan akan bisa mempercepat yang tadinya rencana 2030, mudah-mudahan bisa diajukan 2025. Kita tindak lanjuti dengan gerakan kolaboratif dari semua pihak, semua lini akan kita dorong untuk bisa mengawal ini semua,” terang Afif.
Anggota DPD RI Dapil Jawa Tengah, Abdul Kholik mengatakan, pada FGD yang menghadirkan semua stakeholder ini membahas reaktivasi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo dari sudut pandang masing-masing. “Hal itu dilakukan dengan pertimbangan untukmenghidupkan pertumbuhan ekonomi, terutama sektor pertanian dan pariwisata. Jadi, ini sesuatu yang sudah berjalan dari waktu ke waktu sejak 2002, lanjut 2009, dan 2019 hampir dieksekusi. Namun, kemudian ada covid tertunda lagi, dan sekarang masuk di prioritas 3 hasil visibility tahun 2022,” ucapnya, seusai FGD.
Selain untuk melihat kondisi jalur rel, lanjut Kholiq, melalui ekspedisi yang melibatkan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, PT KAI Daop 5 Purwokerto, Dinas Perhubungan Kabupaten Wonosobo, Dinhub Kabupaten Banjarnegara, dan Dinhub Kabupaten Purbalingga, pihaknya ingin menyamakan pemahaman terkait bagaimana mendorong wacana reaktivasi tersebut dapat menjadi sebuah kebijakan pemerintah. Selanjutnya, ia akan mendorong 4 kabupaten yang akan dilewati jalur kereta api ini untuk mengajukan surat prioritas Pemerintah Pusat terkait reaktivasi jalur kereta api.
“Kami akan berhubungan langsung dengan para pengambil keputusan, agar wacana ini naik menjadi prioritas pertama. Memang kemarin kita masukkan ke usulan untuk percepatan pembangunan di Jawa Tengah melalui Perpres 79 Tahun 2019,” tandasnya.
Ziarah makam pendiri Wonosobo merupakan bagian inti rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo. Hal ini sebagai wujud penghormatan atas jasa dan pengorbanan pendiri dan pahlawan Kabupaten Wonosobo. Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar menyampaikan, di antara tokoh pendiri Wonosobo yang memiliki peran besar dalam membangun Wonosobo sampai akhir hayat, adalah KH Asmorosufi. Kiprah dan semangatnya patut terus dikenang dan diteladani. “Inspirasi dan impian besar mereka menjadi tugas dan kewajiban generasi saat ini, untuk mewujudkannya,” ujar Wabup di Sapuran Wonosobo, Rabu (17/7/2024).
Gus Albar menambahkan, ziarah ini bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai refleksi bagi semua masyarakat Wonosobo untuk melanjutkan perjuangan para pendiri dalam membangun Wonosobo lebih baik. Selain itu, momentum ini juga sebagai media untuk merenung dan mengambil hikmah dari perjuangan para pendahulu. “Kita harus terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang telah mereka tanamkan. Semangat kebersamaan dan gotong royong harus menjadi landasan kita dalam membangun Wonosobo,” tambah Gus Albar. Kegiatan ziarah ditutup dengan penaburan bunga di makam para pendiri dan ulama, sebagai simbol penghormatan dan rasa terima kasih atas jasa-jasa mereka. Ziarah ke makam tokoh atau pendiri Wonosobo dalam rangkaian Hari Jadi, antara lain KH Muntaha Al Hafidz di Deroduwur Mojotengah, Makam Ki Ageng Wanasaba di Plobangan Selomerto, Makam Tumenggung Jogonegoro di Desa Pakuncen Selomerto. Selain itu, ziarah juga dilakukan ke Makam Tumenggung Selomanik di Selomanik Kaliwiro, Makam Tomenggung Mangun Kusumodan Makam Tumenggung Tjokrohadisoerjo di KetinggringWonosobo. Lalu, makam KH Asmorosufi di Sapuran, Makam KH R Abdul Fatah di Sigedong Kepil, serta dilakukan secara bersama-sama ziarah ke Makam KRT Setjinegoro di Desa Payaman Secang Magelang. Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonosobo akan dilanjutkan berbagai kegiatan lainnya yang mengusungsemangat kebersamaan dan gotong royong, sebagai wujud nyata dari cita-cita para pendiri dan ulama yang telah membangun dasar-dasar kemajuan Wonosobo.
Bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah, organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gabungan Pemuda Wonosobo Temanggung dan Purworejo melaksanakan kegiatan rutin triwulan dengan menggelar bakti sosial di Desa Mungkung Kecamatan Kalikajar, Kamis, 18 Juli 2024. Ketua Gabungan Pemuda Wonosobo (GPW) Rochim menyebut, pada kegiatan baksos kali ini pihaknya memberikan santunan kepada puluhan anak yatim piatu yang ada di Kecamatan Kalikajar. “Pada baksos kali ini kita memberikan santunan kepada kurang lebih 30 anak yatim-piatu yang berasal dari wilayah Desa Mungkung dan Kecamatan Kalikajar,” kata Rochim di sela-sela kegiatan yang digelar di aula Balai Desa setempat.
Kegiatan sosial semacam itu disebut Rochim, akan terus digelar setiap tiga bulan dengan sasaran anak yatim-piatu yang ada di seluruh kecamatan di Kabupaten Wonosobo. “Kegiatan ini secara kontinew akan kita gelar setiap tiga bulan di masing-masing korcam yang ada di Wonosobo, sasarannya tentu anak-anak yatim piatu yang memang dirasa membutuhkan uluran tangan,” ujar Rochim. Rochim menegaskan kegiatan positif semacam ini diharapkan bisa tetap dipertahankan dan dilanjutkan, sehingga GPW nantinya dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi masyarakat. “Kebaikan yang ditebar akan kita tunai, kalaupun bukan kita pasti nantinya bisa juga anak dan istri kita yang menyinggung hasil baik ini,” tegasnya. Seperti diketahui, GPW sendiri sering menggelar berbagai kegiatan sosial lain seperti sunat masal, maupun bantuan sosial bagi korban bencana alam. Sementara itu, Kepala Desa Mungkung Utoyo menyambut baik baksos yang digelar oleh Gabungan Pemuda Wonosobo Temanggung dan Purworejo. Dia pun tak lupa mendoakan agar oraganisasi tersebut bisa solid.
Dari berbagai kegiatan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa Pemerintah Kabupaten Wonosobo tengah gencar memperkuat kolaborasi dan nilai kebersamaan untuk mencapai kemajuan daerah. Reaktivasi jalur kereta api hingga penghormatan kepada para pendiri dan kegiatan sosial adalah langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wonosobo.