MERCUSUAR.CO, Sleman – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan, bibit siklon tropis 94W tidak akan melintasi DIY. Penjelasan ini disampaikan menanggapi isu yang beredar bahwa bibit siklon akan melewati wilayah DIY pada tanggal 17-19 April 2021.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta Reni Kraningtyas, bibit badai tropis 94W atau dikenal dengan istilah siklon tropis Surigae, berada di belahan bumi utara. Siklon itu tidak dapat melewati garis khatulistiwa dan justru bergerak perlahan menjauhi ekuator menuju arah barat laut.
“Bibit badai ada di Samudera Pasifik utara Papua sehingga tidak berpengaruh di wilayah DIY. Berbeda jika siklon terbentuk di Samudera Hindia selatan Indonesia yang dekat dengan DIY, maka wilayah ini akan berpotensi menerima dampak seperti hujan lebat, angin kencang, maupun gelombang tinggi,” terangnya, Jumat (16/4).
Dampak siklon tropis Surigae akan dirasakan masyarakat yang tinggal di daerah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Gelombang hingga tinggi 6 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik utara Biak.
Wilayah DIY sendiri saat ini masuk pancaroba. Selama masa peralihan ini, potensi terjadinya cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang masih tetap ada. Oleh karena itu masyarakat diimbau mewaspadai bencana hidrometeorologis yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem.
Intensitas hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini mengakibatkan banjir lahar di Sungai Boyong pada Selasa (13/4) lalu. Kejadian ini menyebabkan jalur pipa air bersih, putus. “Pipa yang putus ada di beberapa titik antara lain Dusun Kaliurang sebanyak dua jalur, Boyong dua jalur, dan Ngepring satu jalur,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan.
Jalur pipa yang menuju Dusun Ngepring sudah diperbaiki. Posisinya dipindahkan ke lokasi yang lebih tinggi yakni di tebing setinggi kurang lebih 3 meter. Bronjong pengaman jaringan yang terpasang sejumlah 25 set juga hilang terbawa arus banjir. Perkembangan laporan dari Dusun Boyong, satu jalur pipa sudah bisa disambung kembali.