MERCUSUAR.CO, Wonogiri – Sudah hampir dua tahun pembelajaran sekolah dilakukan secara daring. Bukan menjadi masalah bila tempat tinggal siswa berada di daerah dengan kekuatan sinyal yang baik. Namun apa jadinya bila berada di daerah yang susah sinyal.
Seperti yang dialami oleh siswa didik asal desa Gendayakan kecamatan Paranggupito Wonogiri. Mereka terpaksa harus berburu sinyal hingga ke wilayah perbuktian gunung gede di dusun Ngasinan untuk mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah secara virtual.
Rahma salah seorang siswa SMPN2 Giritontro mengungkapkan sejak sekolah dilakukan secara daring dirinya terpaksa mencari sinyal di perbukitan karena dirumahnya susah untuk mendapatkan sinyal. Apalagi jarak antara rumah dan perbukitan tidak terlalu jauh. Hal ini sudah dilakukan Rahma sejak SD bersama teman – temannya.
“Dirumah sinyal susah jadi terpaksa sampai sini untuk cari sinyal,jaraknya juga tidak terlalu jauh,” jelas Rahma. Kamis (15/7)
Salah seorang guru SMP N2 Giritontro menjelaskan tidak hanya Rahma yang mengalami susah sinyal tapi juga siswa dari desa lain. Para siswa ini terkadang ditemani orang tua atau datang bersama teman-temannya ke bukit. Meski mengalami keterbatasan tapi kegiatan MPLS bisa berjalan dengan lancar.
” Pinginnya si bisa masuk sekolah,bertemu dengan guru dan teman-teman baru,” harap Rahma yang diaminkan teman-temannya.