MERCUSUAR.CO, Magelang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menghelat safari Panggung Kahanan di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Rabu (28/4). Pementasan ini berupaya membangkitkan gairah berkesenian para penggiat seni setelah nyaris tidak ada pementasan selama pandemi covid-19.
Panggung Kahanan di Kota Magelang menjadi lokasi ketiga setelah Kendal dan Pati.Setelah Magelang, pementasan akan dihelat di Banyumas, Surakarta, dan Pekalongan. Semua pementasan hanya bisa ditonton secara virtual melalui akun YouTube Ganjar Pranowo, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Bank Jateng.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan Panggung Kahanan adalah wujud dukungan pemerintah menyediakan wadah berekspresi dan berkarya bagi para seniman yang pementasannya mandek akibat pandemi.
“Mudah-mudahan para seniman bisa mengekspresikan dirinya dan menampilkan karyanya, juga agar selalu semangat, tidak nglokro,” terangnya saat membuka pementasan secara virtual.
Panggung Kahanan disemarakkan tidak hanya oleh beberapa seniman se-Karisidenan Kedu, melainkan beberapa pelaku UMKM. Salah satunya kelompok Wahyu Eko Budoyo dari Temanggung yang menampilkan tari kuda lumping. Dengan iringan tetabuhan gamelan, para penari tampak rancak bergerak.
Tim kreatif Wahyu Eko Budoyo, Kurdon mengatakan kelompoknya bisa terlibat dalam pementasan ini karena dihubungi Kepala Desa Campurejo.
“Kami berlatih menggunakan fasilitas desa, termasuk gamelannya,” katanya yang tetap latihan, walaupun tidak ada jadwal pementasan.
Para penari adalah pemuda-pemuda Dusun Bakal, Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung. Kurdon juga mengungkapkan bisa pentas lagi setelah setahun tanpa tanggapan merupakan sebuah kehormatan, apalagi diberi ruang yang spesial dan disaksikan banyak penonton.
“Sebelumnya kami juga pentas lewat streaming, tapi kurang puas karena tanpa penonton. Meskipun sekarang juga sama, setidaknya kami metu omah (pentas di luar Temanggung, red.),” ujarnya.