Mercusuar.co, Kendal – Guna mengantisipasi lonjakan kendaraan pada arus mudik lebaran tahun 2022, terdapat sembilan pos terpadu yang ada di wilayah Kabupaten Kendal, yakni Pos Exit Tol Kaliwungu, Pos Alun-alun Kota Kendal, Pos Cepiring, Pos Terminal Bahurekso, Pos Rest Area Wungurejo, Pos Rest Area Rowobranten, Pos Exit Tol Weleri, Pos Bundaran Sukorejo, dan Pos Boja.
Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal, Giri Kusuma, saat melakukan pemantauan mudik lebaran 1443 Hijriyah di jalur utama Pantura dengan menghampiri beberapa Pos Pengamanan Mudik di beberapa Titik, Kamis (28/04).
Giri Kusuma mengatakan, pihaknya mengerahkan personel untuk ikut peran serta dalam penerapan sistem one way traffic.
“Kami bergabung di sembilan pos terpadu bersama Polres, Kodim, Satpol PP dan Dinas Kesehatan dalam tugas penanganan melancarkan arus mudik dan juga arus balik lebaran tahun 2022 ini,” ujarnya.
Giri Kusuma menambahkan, jumlah kendaraan yang akan tiba atau masuk ke wilayah Jawa Tengah khususnya pantura terdapat 5 juta 7 ratus ribu kendaraan, berdasarkan perhitungan dan data dari pihak Litbang Kemenhub.
Sementara itu, Pj. Sekretaris Daerah Kendal Sugiono menyampaikan, bahwa semakin mendekati Hari Raya arus mudik mulai menunjukan peningkatan terutama pada jalur pantura, terlebih pemberlakukan One Way dari arah barat menuju timur menjadi salah satu padatnya jalur pantura.
“Kita melakukan pantauan jalur pantura, termasuk melihat langsung beberapa pos pengamanan mudik yang ada di pantura Kendal. Malam ini sudah terlihat cukup padat pantura ini juga lantaran pemberlakuan one way di jalur tol, sehingga kendaraan yang dari arah timur menuju barat tentu menggunakan pantura. Maka dari itu dari pemerintah berupaya keras untuk melancarkan jalur dengan membuat pos pam kerja sama dengan pihak polres,” jelas Sugiono.
Adapun pihaknya bersama rombongan sempat terjebak kemacetan di kawasan arteri weleri, hal lain yang dapat diupayakan oleh pemerintah dalam mengantisipasi kemacetan pada jalur pantura adalah mengalihkan pasar kembang.
“Karena jalur pantura diprediksi akan mengalami lonjakan pengguna jalan, sebagai antisipasi pemda melarang digelarnya pasar kembang di jalur pantura. Untuk Pasar kembang weleri akan difokuskan di pasar relokasi Bahurekso, termasuk pasar kembang cepiring yang berada di pantura tidak akan diberlakukan,” terang Sugiono.(dj)