Angka Kemiskinan Wonosobo Meningkat

angkakemiskinan
Mercusuar/ - SAMPAIKAN : Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat sampaikan LKPJ tahun 2020 di Kantor DPRD setempat, baru-baru ini.

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung satu tahun lebih berdampak buruk pada sektor perekonomian di Wonosobo. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengatakan, persentase penduduk miskin meningkat menjadi 17,6 persen pada tahun 2020.

“Pada tahun 2019, persentase penduduk miskin di Wonosobo sebesar 16,63 persen, akan tetapi pada tahun 2020 meningkat menjadi 17,36 persen, ” Ujar Afif saat membacakan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati tahun 2020 di Kantor DPRD setempat, baru-baru ini.

Menurutnya, angka tersebut masih berada jauh dari persentase kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah yang menunjukkan angka 11,4 persen. Padahal, angka kemiskinan di Wonosobo mengalami penurunan beberapa tahun terakhir, sehingga bisa terlepas dari predikat daerah termiskin di Jawa Tengah.

“Hal tersebut tentunya disebabkan selama masa pandemi Covid-19 banyak masyarakat utamanya pekerja lepas yang kehilangan pekerjaan,” katanya.

Afif menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka di Wonosobo sebelumnya memiliki trend yang cenderung menurun dari tahun 2017-2019. Akan tetapi pada tahun 2020 tingkat pengangguran terbuka ini mengalami kenaikan dan menjadi tingkat pengangguran terbuka tertinggi yang diproyeksikan memiliki nilai sebesar 5,37 persen.

Tingkat pengangguran terbuka tersebut didominasi oleh penganggur pada tingkat pendidikan SD, tidak tamat SD dan bahkan belum pernah sekolah. Sedangkan indeks kedalaman kemiskinan Wonosobo dalam kurun waktu 2016-2020, lanjutnya, mengalami penurunan dari 4,02 pada tahun 2016 menjadi 2,42 pada tahun 2020.

Persoalan kemiskinan menurut Afif bukan sekadar jumlah dan persentase penduduk miskin, akan tetapi juga perlu memperhatikan tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu mengurangi jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus dapat menurunkan tingkat kedalaman dan keparahannya.

Bupati mengatakan, persoalan yang dihadapi Pemkab saat ini cukup kompleks. Mulai dari masalah kemiskinan, depresi ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan masalah banyaknya infrastruktur jalan yang rusak. Untuk itu pihaknya akan fokus dalam pemulihan ekonomi dan percepatan pembangunan infrastruktur.

Pos terkait