800 Balon Udara Tradisional Akan Meriahkan Langit Wonosobo Selama Enam Hari

1246e9cf cb03 4feb a903 4c2a06c967f1 scaled

Mercusuar.co, WONOSOBO – Menyambut libur Idulfitri 2025, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerja sama dengan Komunitas Balon Wonosobo akan menggelar Festival Balon Udara Tradisional 2025. Acara ini menjadi bagian dari Festival Mudik 2025, yang bertujuan mengangkat tradisi lokal sekaligus mendorong sektor wisata dan ekonomi kreatif.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Fatonah Ismail, mengungkapkan bahwa festival ini akan berlangsung di 15 lokasi di tujuh kecamatan pada 1–5 April 2025 dan mencapai puncaknya di Alun-Alun Wonosobo pada 6 April 2025.

“Festival balon saat Lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat Wonosobo, layaknya membuat kue Lebaran yang harus ada setiap Idulfitri. Balon udara tradisional ini dibuat secara gotong royong dalam waktu dua minggu hingga dua bulan sebelum hari raya, dengan diameter rata-rata empat meter dan tinggi tujuh meter. Setiap balon dihiasi motif khas yang dibuat secara kreatif oleh anak-anak muda di berbagai desa,” ujarnya.

0ca4dad4 3667 4b73 93c7 17a4be4ee6aa

Berbeda dengan balon modern, balon tradisional Wonosobo menggunakan bahan alami seperti kertas minyak, lem, benang, dan bambu. Proses pemanasannya pun dilakukan secara tradisional menggunakan arang dari batok kelapa. Meski berpegang pada metode tradisional, festival ini tetap memperhatikan aspek keselamatan penerbangan dengan menerapkan sistem tethered balloon (ditambatkan tali). Festival ini juga mendapat dukungan dari AirNav Indonesia, Otoritas Bandara, serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah guna memastikan tidak ada gangguan penerbangan.

Dalam festival ini, sekitar 800 balon udara akan diterbangkan di berbagai lokasi, antara lain:

1. 12 April 2025: Festival Balon Candiyasan Kertek di Lapangan Desa Candiyasan, Kecamatan Kertek.
2. 1–4 April 2025: Festival Balon Kembaran Kalikajar di Lapangan Ronggolawe Desa Kembaran, Kecamatan Kalikajar.
3. 2–5 April 2025: Festival Balon Simbang Kalikajar di Desa Simbang, Kecamatan Kalikajar.
4. 6 April 2025: Puncak Festival Mudik 2025 di Alun-Alun Wonosobo.

Selain itu, berbagai festival balon lainnya juga akan digelar di Mojotengah, Selomerto, Sapuran, Watumalang, dan kecamatan lainnya, sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menikmati keindahan balon udara tradisional.

Dinas Pariwisata Wonosobo berharap festival ini dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Karena digelar pada pagi hari pukul 06.00–09.00 WIB, wisatawan dari luar daerah diperkirakan akan mencari penginapan serta menikmati kuliner khas Wonosobo. Hal ini diharapkan berdampak pada peningkatan lama tinggal wisatawan dan mendorong perputaran ekonomi masyarakat setempat.

Menariknya, Festival Mudik 2025 juga akan diramaikan oleh peserta dari Brasil dan Kolombia, yang akan menampilkan karya balon udara khas dari negara mereka. Kehadiran peserta internasional ini menambah daya tarik acara sekaligus menjadi momentum untuk memperkenalkan tradisi balon udara Wonosobo ke dunia.

Selain pertunjukan balon udara, festival ini juga menghadirkan bazaar kuliner tradisional, yang menjadi daya tarik bagi perantau yang kembali ke kampung halaman.

Berkaca dari pengalaman festival sebelumnya yang selalu dipadati puluhan ribu pengunjung, Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, termasuk akomodasi, area parkir, serta rekayasa lalu lintas guna memastikan kelancaran acara.

“Kami telah berkoordinasi dengan Polres Wonosobo, Kodim 0707, Disperkimhub, Satpol PP, BPBD, dan jajaran Forkopimca di berbagai kecamatan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh pengunjung,” tutup Fatonah.(Gen)

Pos terkait