44 Sekolah di Kota Magelang Jalani Uji Coba PTM

44 sekolah kota magelang jalani uji coba ptm

MERCUSUAR.CO, Magelang – Sebanyak 44 sekolah di Kota Magelang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap kedua pada 19-30 April 2021. Jumlah ini bertambah dari tahap pertama lalu yang diikuti sebanyak 31 sekolah.

 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Agus Sujito menilai, penambahan jumlah partisipasi uji coba PTM ini, setelah memastikan pelaksanaan di sekolah yang telah berlangsung mampu menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

“Kita akan menambah jumlah sekolah secara bertahap untuk melakukan uji coba PTM. Khususnya sekolah yang berada di bawah wewenang Pemkot Magelang,” ujarnya, Selasa (20/4).

Dia menuturkan, dari 44 sekolah yang diusulkan menggelar uji coba PTM, 12 di antaranya adalah Taman Kanak-kanak (TK). Meskipun, TK sendiri dianggap berisiko tinggi penularan Covid-19, namun pihaknya yakin dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, pembatasan jam tatap muka, dan kedisiplinan tingkat tinggi, penularan bisa dicegah.

“Terlebih semua guru sudah divaksinasi. Penyelenggaraan PTM ini baru uji coba, artinya jam bermain anak-anak TK tetap dibatasi,” katanya.

Ia menyebutkan, guru dan tenaga pendidikan telah melakukan vaksinasi Covid-19, sehingga sekolah bisa melakukan uji coba PTM. Harapannya, jika PTM diterapkan, pihak sekolah benar-benar sudah siap.

Di samping TK, sebanyak 24 SD dan 8 SMP sederajat juga direkomendasi menggelar uji coba PTM tahap kedua. Meski demikian, jika ada di setiap sekolah yang menggelar uji coba tersebut terjadi penularan, maka pihaknya akan menutup PTM.

Dibandingkan dengan uji coba PTM tahap pertama, sebut Agus, pada tahap kedua ini tidak jauh berbeda. Siswa yang diperbolehkan menjalani PTM dipilih mereka yang akan menjalani kelulusan saja. Jika siswa SD maka rekomendasi PTM hanya kelas VI saja.

“Untuk yang TK ini dipilih beberapa anak saja, tidak semuanya. Sedangkan SMP yang boleh tatap muka hanya kelas IX saja. Kita pilih siswa yang akan menghadapi kelulusan, di samping memperhatikan teknis pembatasan secara ketat,” paparnya.

Agus menambahkan, selama masa uji coba PTM berlangsung, jam pelajaran dibatasi hanya dua jam setiap sesi (shift). Selain itu, dalam satu rombongan belajar juga dibatasi maksimal 15 orang.

“Waktunya untuk SMP dibagi 2 shift, satu pelajaran 45 menit. Untuk siswa SD hanya 30 menit per mata pelajaran. Ini disesuaikan dengan situasi sekarang tidak boleh berlama-lama,” ungkapnya.

Pos terkait