Purworejo, Mercusuar.co – Pendopo Kabupaten Purworejo terlihat beda siang hari itu, Minggu (18/5). Lantunan irama Gendhing Jawa dan busana tradisional adat Jawa menyemarakkan acara wisuda.
Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menggelar acara Wisudha Purnawiyata Pawiyatan Panatacara Tuwin Pamedhar Sabda Bregada IX di Pendopo Kabupaten Purworejo. Baju Kebaya dipadu hijab, dikenakan para kaum wanita wisudawan, sedang yang pria mengenakan Sorjan dan Beskap. Total 35 peserta hari itu mengikuti acara wisuda.
Mereka telah menyelesaikan pendidikan dari bulan Agustus sampai Mei 2026. Selain menggelar prosesi wisuda, juga dilaksanakan pengukuhan/pelantikan DPD Permadani Kabupaten Purworejo, hasil Musda Permadani pada Sabtu (20/4/2025) lalu, dan penetapan Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Kominfostasandi) Kabupaten Purworejo, Yudhie Agung Prihatno S STP MM sebagai Anggota Kehormatan Permadani Purworejo.
Terlihat hadir dan melantik DPD Permadani Kabupaten Purworejo serta wisuda Purnawiyata Pawiyatan Panatacara Tuwin Pamedhar Sabda Bregada IX , Ketua DPP Permadani, Suyitno Yoga Pamungkas.
Acara dibuka dengan penampilan Tari Gambyong dari Sanggar Tari Prigel Purworejo asuhan Ibu Untari. “Ini puncak kegiatan Permadani di kegiatan pawiyatan, meski waktunya mundur, hari ini adalah puncaknya, yaitu pelaksanaan wisuda siswa Permadani Bergada atau angkatan yang ke IX. Sekaligus hari ini pelantikan pengurus baru periode 2025- 2030. ,” kata Ketua DPD Permadani Purworejo, Amri Norman Triono, S.Pt, kepada Mercusuar.co.
Untuk yang di wisuda dari pamong sendiri, pengurus Permadani ada 25 orang, terdiri dari ketua dan lain- lain, sedangkan siswa yang diwisuda ada 36 siswa ditambah 1 warga Kehormatan, sehingga menjaadi 37 siswa yang dilantik.“Bentuk apresiasi Permadani, terhadap dinas- dinas terkait atau dinas – dinas yang memberikan kontribusi, terhadap Permadani, dalam hal memberikan fasilitas, nyengkuyung, terus mensuport kami, saat kemarin itu Dinkominfostasandi banyak sekali mensuport kami, terkait dengan live streamingnya, terkait dengan Gending Setu Leginya, maka kita memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Kominfostasasndi untuk bregodo ini, atau angkatan ke IX ini. Jika tahun lalu diberikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Bupati Purworeji pada angkatan ke 7 lalu maka hari ini kita bergilir,” tambahnya.
Antusiasme dan respon masyarakat untuk menekuni materi dan semua yang lekat dengan kultur adat Jawa mulai terlihat menggembirakan. Meski dilihat dari para siswa yang diwisuda rata-rata sudah berumur, namun mereka datang dari berbagai latar belakang yang beragam, ibu rumah tangga, polri, ASN, pensiunan, istri dokter dll. Ini isyarat yang baik, ada tanda bahwa kultur Jawa mulai bsngjut.
Permadani Purwoejo saat ini sudah lebih baik. Purworejo merupakan Permadani yang tergolong muda, dengan usia kurang lebih masih 10 tahun. Sementara Permadani kabupaten lain sudah ada yang berusia 20 tahun hingga 30 tahun, untuk standar Permadani Purworejo sudah baik dalam perkembanganya. “Untuk selanjutnya kita buka lagi pendaftaran untuk Permadani Bregodo ke X atau angkatan ke -10 dan ini sudah dimulai dan beberapa sudah mulai mendaftar dan sampai saat ini sudah ada 10 orang yang masuk pendaftaran,” terangnya.
Ia berharap kedepan bisa lebih banyak lagi yang berminat untuk mengikuti Pawiyatan Permadani di Purworejo, karena di Permadani ini mereka tidak hanya mencetak pranotocoro, akan tetapi lebih mengembalikan Wong Jowo sing Jawani.
“Jadi karakter orang jawa itu yang diharapkan Permadani adalah ngremboko di Purworejo,” harapnya.
Ketua Umum DPP Permadani Suyitno Yoga Pamungkas, menyampaikan selamat dan terima kasih kepada DPD Permadani Purworejo atas kerjakerasnya sehingga bisa mewisuda 36 siswa dan 50 siswa yang ada
“Ini menjadi gambaran bagi kami dan kita semua bahwa sesungguhnya masyarakat di Indonesia khususnya di Purworejo ini masih sangat merindukan kelestarian budaya, bukan hanya budaya jawa tetapi adiluhung bangsa. Ini merupakan cita -cita dari Permadani bahwa Permadani didirikan untuk bersama- sama pemerintah menjaga kelestarian dan keberdayaan budaya luhur bangsa,” katanya.
Lebih tepatnya Permadani ini adalah sebuah organisasi yang nasional, tetapi karena Permadani ini merupakam organisasi yang benar- benar indenpenden sehingga semampunya dan bekembaangnya masih secara button up,
“Permadani di Jawa Tengah ini sekarang ada 25 kabupaten/kota, di Jawa Timur ada 15 Kabupaten /kota, di Jambi ada 3 kabupaten, semuanya betangkat dari bawah, masyarakat setempat yang menghendaki atau menginginkan Permadani hadir disana, dan kami sifatnya melayani yang dikehendaki oleh masyarakat dan Permadani ini sfatnya koordinatif bukan instruksional,” jelasnya.
Ia menyanpaikan terima kasih kepada DPD Permadani Purworejo karena kepengurusan DPD ini dianggap sebagai kepengurusan yang sudah lengkap dibanding kepengurusan sebelumnya.
“Kami berharap koordinasi kita tetap dilaksanakan dengan pengurus kabupaten/kota se Jawa Tengah, sehingga kita bersama -sana disatu sisi kita mendukung program- program pemerintah daerah, disisi lain kita juga tidak bias dari tujuan awal Permadani yaitu mendukung Tri Karsa Budaya di pemerintahan setenpat,” harapnya. (agam)