MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Wonosobo mengklaim 35 sekolah siap lakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal itu disampaikan Kepala Dikpora Wonosobo, M Kristijadi saat ditemui di kantornya, Rabu (14/4).
Menurutnya, dari hasil evaluasi dan rapat dengan tim Satgas Covid-19 Kabupaten Wonosobo baru-baru ini, 35 sekolah yang terdiri dari sekolah dasar (SD) dan sekolah Menengah Pertama (SMP) di 15 kecamatan di Wonosobo siap menerapkan PTM.
Segala pesryaratan seperti fasilitas yang memadai dan protokol kesehatan secara ketat dikatakan Kristijadi juga telah dipersiapkan dengan baik.
“Yang saya nyatakan siap ada 35 sekolah. Baik dari jenjang SD maupun SMP. Kita tinggal menunggu lampu hijau terkait penerapan PTM. Untuk sekolah yang lain kita tengah mempersiapkanya. Baik dalam hal sarana prasarana, kurikulumnya maupun persiapan secara administrasi,” ujarnya.
Kristijadi mengatakan, simulasi PTM juga tengah dilakukan di empat sekolah. Yaitu di SMA 1 Wonosobo, SMK 1 Wonosobo, MAN 1 Wonosobo, dan SMPN 1 Kertek. Uji coba PTM sendiri dilakukan selama dua minggu mulai dari tanggal 5 Maret kemarin. Setelah dilakukan uji coba PTM, lanjutnya, akan dilakukan evaluasi apakah PTM bisa diterapkan atau dihentikan.
Dia menjelaskan, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) hanya diberi waktu empat Jam. Sehingga dalam satu hari itu para siswa akan mendapat dua mata pelajaran. Dan di sela-sela pergantian KBM, para siswa diberi waktu untuk peregangan.
Kepala Bidang Pengembangan Kurikulum dan Pengendalian Mutu Dikpora Wonosobo, Slamet Faizi mengatakan, dari pantauan dilapangan selama beberapa hari, uji coba PTM yang dilakukan di empat sekolah berjalan lancar. Dia menyebut, meski terdapat siswa yang tidak berangkat sekolah, namun bukan karena sakit apalagi terkena Covid-19.
“Dari pantauan yang kita lakukan, uji coba PTM di Wonosobo berjalan lancar. Ada siswa yang tidak berangkat sekolah tapi bukan karena sakit. Tapi karena malamnya mengikuti acara hingga larut malam sehingga esok harinya tidak bisa hadir ke sekolah,” ungkapnya.
Faizi menjelaskan, selain protokol kesehatan yang diterapkan secara ketat, semua guru yang mengajar juga telah mengikuti vaksinasi hingga tahap dua. Jika saat berjalanya PTM ditemukan guru atau siswa yang terkonfirmasi Covid-19, lanjutnya, PTM di sekolah tersebut akan dihentikan.