Wisata Lubang Sewu Wadaslintang Wonosobo, Salah Satu 5 Dieng Baru yang Instagramable

IMG 20241012 WA0002

WONOSOBO, Mercusuar.co – Lubang Sewu, sebuah destinasi wisata alam unik dan instagramable yang terletak di Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, semakin populer di kalangan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Destinasi yang terkenal dengan formasi batu kapurnya ini mulai dikenal luas sejak dibuka pada tahun 2016. Wisata ini menawarkan keindahan alam yang khas dan hanya bisa dinikmati secara optimal pada musim kemarau, ketika air waduk surut dan memperlihatkan bebatuan kapur yang membentuk pemandangan spektakuler.

Karim Amrullah, pengelola Wisata Lubang Sewu, menjelaskan bahwa meskipun Lubang Sewu hanya ramai dikunjungi saat musim kemarau, daya tariknya telah berhasil memikat wisatawan dari berbagai penjuru, termasuk pengunjung dari Jepang dan Belanda. Jarak tempuh menuju lokasi ini sekitar 43 kilometer dari pusat kota, dengan biaya masuk yang relatif terjangkau, yakni Rp 10.000 per orang.

“Sebelumnya ini sudah kami kelola selama delapan tahun. Lubang Sewu ini ramai dikunjungi kalau musim kemarau, kalau musim penghujan wisata waduknya yang ramai,” ujar Karim

Saat musim kemarau tiba. Wisata Lubang Sewu ini bisa mencapai dua ratus pengunjung perharinya.

“Yang datang bukan hanya orang orang Jawa saja, bahkan orang Jepang dan Belanda sampai kesini karena penasaran dengan pemandangan dan sejarahnya,” pungkas Karim.

Meski menjadi destinasi yang menarik, sejarah sebenarnya dari Lubang Sewu masih menyisakan tanda tanya. Beberapa cerita yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa nama “Lubang Sewu” berasal dari adanya terowongan bawah tanah yang dibangun pada masa Perang Dunia II. Terowongan tersebut konon digunakan sebagai jalur akses tentara Belanda untuk keluar masuk daerah tersebut, dengan jumlah tentara yang diperkirakan mencapai seribu orang. Namun, kebenaran sejarah ini belum bisa dipastikan secara ilmiah.

Sementara itu Wagino Kepala Desa Erorejo, menjelaskan, masyarakat setempat lebih mengenal Lubang Sewu sebagai lokasi dengan batu kapur yang dipenuhi lubang-lubang kecil akibat proses erosi.

“Nama Lubang Sewu memang memunculkan berbagai cerita, tetapi banyak yang lebih tertarik pada keunikan alam yang ditawarkan di sini,” jelasnya.

Sebagai destinasi wisata alam yang masuk kedalam salah satu lima Dieng baru. Lubang Sewu memiliki potensi besar untuk menarik lebih banyak wisatawan di masa depan. Keunikan formasi batu kapurnya, dikombinasikan dengan keindahan panorama waduk Wadaslintang, menjadikannya lokasi yang ideal untuk para penggemar fotografi, pecinta alam, dan wisatawan yang mencari pengalaman baru.

Meskipun lahan wisata Lubang Sewu masih berada di bawah kepemilikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Yogyakarta, Wagino, berharap agar Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan BBWS Yogyakarta segera diwujudkan dalam bentuk nyata.

“Harapannya, MoU ini bisa segera terealisasi sehingga investor bisa masuk dan mengembangkan salah satu dari lima Dieng baru sesuai dengan konsep yang telah ada sebelumnya,” pungkasnya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi dalam menjalankan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) secara kompak untuk mendukung perkembangan wilayah tersebut.(Gen)

Pos terkait

Komentar ditutup.