Wakil DPRD Blora, Siswanto: Silahkan Impor Beras Jika Sebagai Beras Cadangan Pemerintah

IMG 20230220 074456 1

Mercusuar.co, Blora – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, Siswanto, S.Pd., MH, prihatin dengan kondisi pertanian saat ini, dimana jumlah petani mayoritas didominasi oleh orang tua. Sedangkan para pemuda kurang minat kerja di sektor pertanian.

Untuk itu, Siswanto mengajak generasi milenial untuk belajar menjadi petani produktif dengan dilatih tentang teknik mengolah lahan, diajari manajemen keuangan, link permodalan dan pemasaran hasil panen.

Bacaan Lainnya

“Mari kita perbanyak pemuda yang jadi petani produktif,” ajaknya.

Mengenai statment tentang anak-anak muda yang ke depan menjadi kader inti dari swasembada beras di Indonesia. Hal tersebut dapat dimulai dari Kabupaten Blora, sebab kabupaten yang terletak di ujung timur Jawa Tengah tersebut sudah swasembada beras, sudah dan surplus.

Sementara itu, menanggapi wacana pemerintah pusat terkait wacana impor beras. Siswanto mempersilahkan wacana tersebut, jika digunakan sebagai beras cadangan pemerintah. Artinya beras tersebut menjadi stok jika dikelola oleh BULOG.

Ia menambahkan dengan alasan stoknya minimal 1,2 juta, kemarin pada level enam ratus ribu ton, sehingga pemerintah pusat harus impor dari luar negeri. Sisi lain, sebagian besar masyarakat Indonesia mayoritas menanam padi.

Hal tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi Siswanto yang juga bertani di sela-sela kesibukannya menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora.

Selain itu, kini di Indonesia sebagian besar petani sedang memasuki musim panen raya.

“Beras tidak dilepas ke pasar, jika stok beras di pasar masih stabil. Hanya dilepas saat beras di pasar minim. Karena panen tidak terjadi sepanjang tahun alias musiman,” ungkapnya, dikutip dari Bloramemanggil.com, Minggu (19/02/2023).

Siswanto pun berharap kepada pemerintah pusat agar mencari solusi dan memikirkan kembali terkait wacana impor beras dari luar negeri.

Menurutnya rencana ke depan, sebaiknya pemerintah, petani dan pengusaha mencarikan solusi bersama agar stok beras pemerintah dipenuhi oleh petani Indonesia sendiri.

“Peningkatan produktivitas padi, bisa dicari solusi dengan pupuk, bibit, pengairan dan bat yang baik,” tandas Siswanto.(dj)

Pos terkait