Mercusuar.co, WONOSOBO – Universitas Sains Alquran (Unsiq) Jawa Tengah resmi mewisuda 792 mahasiswa dari jenjang Pascasarjana (S2), Sarjana (S1), dan Diploma (D3) dalam prosesi wisuda ke-48. Acara yang berlangsung di Gedung Poedjiharjo, Kampus II Unsiq, Jalan Raya Dieng, Krasak, Mojotengah, Wonosobo, ini digelar selama dua hari, Rabu-Kamis (19-20/2/2025).
Wisuda terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama pada Rabu (19/2/2025) diikuti lulusan dari Program Pascasarjana (PPs), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK), serta Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Sementara itu, sesi kedua pada Kamis (20/2/2025) diperuntukkan bagi lulusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik (FKSP), Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), serta Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes).
Sebanyak 346 lulusan meraih predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,52. IPK tertinggi diraih oleh Shofiyyatun Nabila dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan skor 3,97.
Sebagai bentuk apresiasi, Unsiq memberikan penghargaan kepada lulusan terbaik dalam dua kategori, yaitu akademik dan tahfidz bagi penghafal Alquran 30 juz. Beberapa lulusan terbaik akademik antara lain Dedek Suchi Fatyucha (IPK 3,89) dari Prodi Ilmu Alquran dan Hadist PPs, Siti Wahyu Widiana (IPK 3,95) dari Pendidikan Agama Islam FITK, serta Wildan Rifqi Asyfia (IPK 3,96) dari Ilmu Alquran dan Tafsir FSH. Sementara itu, lulusan terbaik kategori tahfidz meliputi Sri Puryantiningsih Alh (IPK 3,60) dari Magister Pendidikan Islam PPs dan Zulfi Irkhamni Alh (IPK 3,75) dari Pendidikan Bahasa Arab FITK.
Rektor Unsiq, Dr. HZ Sukawi, MA, menekankan pentingnya kesiapan lulusan dalam menghadapi tantangan di era digital.
“Lulusan Unsiq harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, menguasai teknologi, dan tetap menjadikan nilai-nilai agama sebagai pedoman hidup,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan tiga pilihan utama setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, yakni melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, memasuki dunia kerja dengan daya saing tinggi, atau mengembangkan keterampilan dan kewirausahaan.
“Jangan berhenti belajar. Ilmu yang didapatkan di bangku kuliah harus menjadi bekal untuk terus berkembang dan bermanfaat bagi banyak orang,” pungkasnya.(Gen)