Uji Kemampuan Atlit Pencak Silat, Perguruan Pencak Silat Walet Puti Gelar Kejurkab ke-2

IMG 20221127 213300 scaled

Mercusuar.co, Purbalingga – Untuk menguji kemampuan atlet Pencak Silat Perguruan Pencak Silat Walet Puti (Warisan Leluhur Tunggal Pusaka Tradisional Indonesia) Kabupaten Purbalingga, hari ini Minggu (28/11/2022) perguruan Pencak Silat Walet Puti Kabupaten Purbalingga menggelar Kejuaraan Tingkat Kabupaten (Kejurkab) Purbalingga di gedung olahraga SMP Negri 2 Bukateja. Kejuaraan Tingkat Kabupaten Perguruan Walet Puti saat ini diikuti oleh 155 atlit yang terdiri dari atlit pencak silat tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK.

“Ini pertandingan tingkat Kabupaten yang ke dua. Peserta adalah atlit pencak silat dari sekolah’-sekolah yang ada ekskul pencak silat Walet Puti,” ujar Nurudin, Ketua Perguruan Silat Walet Puti Kabupaten Purbalingga sekaligus Ketua Panita  Kejurkab  Walet Puti Kabupaten Purbalingga kepada Mercusuar.co, Minggu (28/11/2022).

Nurudin menjelaskan, perguruan pencak silat Walet Puti di Kabupaten Purbalingga hingga saat ini telah melaksanakan Kejurkab yang ke dua. Kerjurkab yang pertama dilaksanakan tahun lalu (2021) di komplek balai desa Bajong, Kecamatan Bukateja.

“Kerjurkab yang pertama dilaksanakan tahun lalu di Desa Bajong,” lanjutnya.

IMG 20221127 213427 scaled
Salah satu atlit dalam peragaan tarian jurus pada Pencak Silat Walet Puti.

Selama perguruan pencak silat Walet Putih membuka pelatihan olahraga pencak silat di kabupaten Purbalingga, menurut Nurudin sudah 8 sekolah tingkat dasar, 7 sekolah tingkat menengah pertama, dan 1 sekolah menengah tingkat atas yang mengikuti Kejurkab.

“Dari 155 atlit itu terdiri dari 7 Siswa SD, 8 SMP/MTs, dan 1 SMK. Semua atlet merupakan siswa perguruan silat Walet Putih yang mengikuti ekskul di sekolah masing-masing,” tutur pelatih pencak silat Walet Puti kemudian.

Dalam kesempatan ini Nurudin berharap kedepan banyak sekolah yang menginginkan adanya ekskul pencak silat, karena perguruan Walet Puti juga membuka lebar kesempatan bagi sekolah’yang ingin bekerjasama untuk ekskul tersebut.

Sementara itu Guru Besar Perguruan Silat Walet Puti Wilayah Banyumas Raya, Agus Riyanto mengatakan dalam Kejurkab perolehan nilai dalam pertarungan ditentukan dengan nilai gerakan pukulan, tendangan dan bantingan. Pukulan bernilai 1, tendangan 2, pukulan dan tendangan 3, bantingan 5.

IMG 20221127 210237
Pemenang dari salah satu katergori kelompok peserta putri.

“Jadi kalau pada ronde ke 1 salah satu peserta bisa membanting atau menggulingkan lawan, maka lawan tersebut sudah dianggap kalah. Ibaratnya knock out (KO),” katanya.

Ia menerangkan, fungsi dari Kejurkab adalah mencari bibit atlet yang kelak bisa dijagokan untuk lomba di tingkat provinsi. Namun fungsi lain dari kejuaraan pencak silat adalah perolehan piagam yang bisa digunakan sebagaimana mestinya.

“Piagam kejuaraan pencak silat itu punya nilai tambah. Misal bagi siswa SD atau MI yang akan melanjutkan ke SMP atau MTs, piagamnya bisa menjadi nilai tambah dalam penjaringan siswa baru,” terangnya.

Jadi menurutnya anak-anak yang mengikuti ekskul pencak silat seharusnya mengikuti kejuaraan pencak silat, agar nantinya bisa memperoleh piagam penghargaan. Disamping penghargaan, anak-anak bisa mengukur tingkat keberanian, baik mental maupun psycologinya.

“Fungsi lain dari kejuaraan pencak silat adalah mendorong anak-anak untuk berlatih berani, dan juga pengalaman mengahadapi lawan,” ujarnya.

Pada Kejurkab pencak silat Walet Puti ke-2 yang berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu  (27-28/11/2022) dihadiri oleh Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Purbalingga, H. Muchamad Ikhwan dan juga para pengurus dan pelatih serta official dari masing-masing kontingen. (Angga)



Pos terkait