Tradisi Pemotongan Rabut Gembel di Dataran Tinggi Dieng

18egembel wsb ang
MERCUSUAR.CO, Wonosobo - Anak rambut gembel kerap kali ditemukan di Dataran Tinggi Dieng, namun berbeda dengan Azizah Saharani (8). Gadis berambut gembel yang tinggal di Sawangan RT 1 RW 3 Desa Tumenggungan ini baru saja diruwat. Bahkan prosesi cukur rambut gembelnya ini didokumentasikan ke dalam sebuah film pendek. 

Rambut gembel Azizah mulai tumbuh sejak usianya dua tahun. Mulanya ia mengalami sakit demam hingga tubuhnya mengalami penurunan berat badan. Hal ini membuat sang ibu Novi Lestari (40) merasa cemas.

"Ternyata anak saya tumbuh rambut gimbal di bagian belakang, jenisnya gembel jagung. Ini generasi ketiga, saya dan ibu saya juga dulu berambut gembel," papar Novi kepada Suara Merdeka beberapa hari yang lalu.

Di mata Novi, anaknya merupakan gadis yang lincah dan pandai. Dia juga tak menampik jika Azizah sering mendapat cemoohan dari kawan-kawannya, sehingga anaknya sering menangis sepulang sekolah.

"Dia kalau pulang sekolah menangis, nanti kalau sudah berhenti dia cerita. Katanya ada yang bilang wedhus gembel, ada yang bilang gembel jelek dan macam-macam. Saya hanya bisa membesarkan hatinya," kenang Novi dalam sela-sela acara ruwatan di Lapangan Dusun Sawangan, Tumenggungan, Selomerto.

Novi mengaku telah beberapa kali mencukur rambut gembel anaknya. Tetapi selalu tumbuh dan tumbuh lagi. Sampai akhirnya belum lama, Azizah meminta diruwat dengan catatan dicukur oleh orang yang juga berambut gembel, mengadakan pertunjukan kuda lumping (embleg) dan tumpeng nasi kuning.

"Permintaan anak gembel harus dituruti. Untuk dana sudah saya siapkan dari jauh-jauh hari karena sudah menyadari suatu hari anak pasti akan mengadakan ritual cukur rambut gembel," imbuhnya.

Diabadikan dalam Film
Novi mengatakan bahwa ia memiliki beberapa rekan seniman yang juga berambut gembel. Diutarakannya niat untuk mengadakan cukur rambut gembel pada Azizah yang duduk di bangku kelas 2 SD ini, salah satunya sutradara dan penulis naskah Abas Gembel. Kemudian ada ide untuk sekaligus merekamnya dalam sebuah film pendek.

Abas Gembel sendiri memiliki rambut gembel yang menjuntai panjang. Dia merupakan seniman rambut gembel asli Wonosobo yang menggeluti dunia perfilman nasional.

Pada kesempatan tersebut Abas menjelaskan, film berjudul Mahkota Gimbal ini menceritakan kehidupan anak gimbal yang diperankan langsung oleh Azizah dan Nani Yudi (40) sebagai ibunya. Selain itu menceritakan bagaimana ia mendapat cemoohan, hingga akhirnya bermimpi bertemu seorang kakek berambut gembel yang diperankan oleh Bonardi Karso Utomo (50).

"Penekanan emosi director ada pada saat pemeran utama dibuli teman-temannya lalu kabur ke pasar. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, namun ekspresi pemain yang mimiknya diharapkan bisa mewakili perasaan kalutnya," papar Abas.

Melalui film yang memakan waktu empat hari produksi ini, lanjut Abas, dia ingin membawa pesan bahwa Wonosobo memiliki orang-orang yang dianugerahi rambut gembel, dan juga merupakan bagian dari sosial budaya. Dijelaskan Abas, biasanya orang berambut gembel dijadikan obyek.

"Kami hanya mau tanya dengan adanya pelaku industri kreatif berambut gimbal, mau dibawa kemana kah kami, apakah hanya jadi obyek atau mau dikemas. Sebetulnya seniman gembel itu banyak di Wonosobo, ini keresahan kami," tukasnya.

Film ini rencananya akan rampung digarap pada bulan Agustus mendatang. Abas berencana akan melakukan screening dan mengumpulkan para seniman rambut gembel untuk menunjukkan karyanya masing-masing. "Semoga mendapat sambutan yang baik dari masyarakat," pungkasnya.(ang)

Pos terkait