Tiga Tahun Memimpin Purbalingga, Bupati Tiwi Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan

IMG 20240308 WA0022
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat memberikan penghargaan terhadap atlit Disabilitas setelah ikut Kejurprov.

MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Selama memimpin Kabupaten Purbalingga, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi berhasil menurunkan angka kemiskinan.  Beberapa program yang dicetuskan untuk menurunkan angka kemiskinan yakni Rantang Berkah, santunan anak yatim, BLT, RTLH, dan SPAM.

Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, Rantang Berkah merupakan program makan siang gratis untuk lansia yang hidup sebatang kara.  Program tersebut dicetuskan sejak tahun 2019 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten Purbalingga.

Bacaan Lainnya

Hingga tahun 2023 sedikitnya terdata 510 lansia sebagai penerima manfaat Rantang Berkah. Mereka secara rutin setiap hari  mendapat kiriman makanan dari UMKM katering lokal yang menjadi mitra pemerintah Kabupaten Purbalingga.

“Total anggaran untuk program ‘Rantang Berkah’ bagi 510 lansia sebatang kara sebesar Rp 2,3 miliar dari APBD Kabupaten,” katanya.

Dijelaskan melalui program Rantang Berkah  setiap hari para lansia penerima manfaat dapat menikmati menu yang berganti-ganti  dan bergizi. Menu dalam Rantang Berkah  tersebut berupa nasi, sayur, lauk bergizi protein nabati dan hewani, lengkap dengan sepotong buah.

“Variasi menunya berganti setiap hari, tapi komposisi gizinya sudah ditentukan sesuai standar Kementerian Sosial,” ujarnya.

Bupati juga menyampaikan, dalam mengurangi angka kemiskinan dan menyehatkan warga kurang mampu, selain Rantang Berkah, juga menginisiasi bantuan beras dan ikan lele sebagai pemenuhan gizinya.

“Di tahun ini kami anggarkan bantuan beras dan lele sebanyak 16.368 paket senilai Rp. 1,07 miliar,” terangnya.

Tidak hanya bantuan makanan yang menjadi prioritas Bupati Tiwi dalam upaya mensejahterakan warganya yang tidak mampu, bantuan sosial lain seperti santunan kematian untuk keluarga tidak mampu, santunan bagi 5000 anak yatim piatu, hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada petani tembakau dan buruh pabrik rokok juga terus dijaga keberlangsungannya.

“Bantuan-bantuan sosial tersebut difokuskan untuk benar-benar membantu masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan,” tandasnya Bupati.

Bagi masyarakat yang tidak memiliki rumah layak huni, Bupati  juga menggalakan program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 2.495 unit dengan total anggaran Rp 41,114 miliar.

“Kegiatan tersebut, selain melalui anggaran pemerintah juga berkolaborasi dengan Baznas, PMI, Dana Desa dan Corporate Social Responsibility (CSR),” imbuhnya.

Selain itu, pemkab juga berupaya keras untuk meningkatkan capaian akses air minum layak dengan program pembangunan Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Hibah Air Minum Pedesaan. Total anggaran yang dikucurkan sebanyak Rp 15,582 miliar untuk 3.046 sambungan rumah di 41 desa.

Bantuan lain dari Bupati Dyah Hayuning Pratiwi yakni memberikan reward terhadap atlit disabilitas yang berprestasi saat mengikuti Porda maupun PON, termasuk juga membantu setiap perayaan Hari Disabilitas untuk penyandang Disabilitas Kabupaten Purbalingga.

Diketahui program-program tersebut terbukti mampu menurunkan angka kemiskinan di kabupaten Purbalingga. Terbukti pada 2021 angka kemiskinan berada di angka 16,24 persen turun menjadi 15,30 persen di tahun 2022, kemudian turun lagi menjadi 14,99 persen di tahun 2023.(Angga)

Pos terkait